TENGGARONG – Satu per satu tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kutai Kartanegara (Kukar) 2024 mulai terselesaikan, salah satunya puncaknya pada pencoblosan yang berlangsung di 27 November 2024 lalu. Memastikan masyarakat menjalankan hak pilihnya dalam memilih pemimpin di Kukar.
Dari hasil Pilkada Kukar 2024, didapati partisipasi pemilih mencapai angka 71,38 persen. Angka meningkat secara signifikan dibandingkan Pilkada 2020 yang hanya berada 57 persen.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kukar, Rinda Desianti, pun mengapresiasi pencapaian ini. Meskipun belum memenuhi target nasional, yakni sebesar 77,5 persen.
“Peningkatan ini luar biasa, sekitar 20 persen lebih dibandingkan Pilkada 2020. Hal ini tentu hasil kerja bersama, mulai dari pemerintah, relawan pasangan calon, partai politik, KPU, Bawaslu, hingga kelompok masyarakat dan organisasi lainnya,” ungkap Rinda, Senin (9/12/2024).
Sejumlah hal menjadi catatannya, termasuk sejumlah faktor yang menyebabkan angka partisipasi pemilih pada Pilkada Kukar 2020 yang hanya menyentuh 57 persen. Di antaranya, saat itu sedang dalam masa pandemi Covid-19. Jumlah masyarakat yang menjalani vaksinasi belum terlalu banyak, ditambah angka kematian yang tinggi menyebabkan masyarakat enggan keluar rumah.
Ditambah kompleksitas data pemilih menjadi salah satu tantangan. Seperti adanya pemilih tidak masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), tidak menerima formulir C6, atau terdaftar di DPT tetapi faktualnya sudah pindah domisili. Hal ini turut memengaruhi tingkat partisipasi.
Komposisi penduduk Kukar yang didominasi generasi muda, juga menjadi faktor penting. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kukar, 30 persen penduduk Kukar merupakan Gen Z, sementara 25 persen adalah milenial. “Kelompok muda ini memegang peran besar dalam menentukan tingkat partisipasi pemilih,” jelas Rinda.
Sehingga pendidikan politik memiliki peran penting untuk meningkatkan kesadaran generasi muda. Ia pun menegaskan bahwa pendidikan politik tidak bisa hanya dilakukan menjelang pemilu, namun terus dilakukan secara kontinyu.
“Sehingga menjadi pengetahuan yang tertanam dalam pikiran bawah sadar mereka,” tutupnya.
Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha R