spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

RPU Kukar Ditarget Beroperasi 2022, Permudah Petani Olah Jagung Hibrida

TENGGARONG – Tahun ini Pemkab Kukar memulai perencanaan perbaikan Rice Processing Unit atau RPU yang berdiri di Desa Karang Tunggal, Tenggarong Seberang. Didahului tahap pengajuan dalam penganggaran di keuangan daerah.

Menurut rencana, perbaikan pabrik pengolah beras dan kemasan tersebut diikuti rencana pengolahan hasil jagung hibrida di fasilitas tersebut. Adapun jagung hibrida saat ini merupakan salah satu komoditas unggulan di Kukar.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Sya’rani, menyebut bahwa perencanaan perbaikan tersebut bergulir pertengahan 2021. Pengajuannya pun telah masuk tahap administrasi perencanaan. Proses pengajuan anggaran dipastikan terlaksana tahun ini.

Menurut Sya’rani, RPU tersebut kelak bukan sekadar fasilitas mengolah beras dalam kemasan. Pemanfaatannya juga mencakupi produksi olahan  jagung hibrida. “Komoditas jagung hibrida adalah salah satu program unggulan di Kukar,” terangnya kepada kaltimkece.id, Rabu, 21 Juli 2021.

RPU memiliki alat pengering yang dapat membantu proses pengeringan jagung. Waktu pengemasan dan pendistribusian kepada konsumen pun bakal semakin ringkas. “Ide ini digagas pemerintah daerah saat ini,” jelasnya.

RPU juga dipastikan  tetap untuk memenuhi kebutuhan produksi beras Kukar. Dipasok melalui daerah utama pertanian padi sawah. Yaitu Tenggarong Seberang, Sebulu, dan Muara Kaman. Daerah lain di Kukar yang mengahasilkan padi juga akan dilibatkan untuk meningkatkan kapasitas dan kuantitas produksi.

Sya’rani menyebut pula berfungsinya RPU tak akan mematikan usaha penggilingan padi swasta atau perorangan. Karena pabrik ini beroperasi dengan target tertentu dan memiliki segmen pasar tersendiri.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar mengajukan proposal anggaran Rp 1 miliar untuk proyek tersebut. Melingkupi kebutuhan  perawatan dan pembelian suku cadang alat produksi di RPU. “Karena RPU telah lama tidak operasi, jadi akan dipersiapkan dahulu pabriknya,” sebutnya. “Bila tahun ini anggaran bisa digelontorkan pemerintah daerah, diperkirakan RPU kembali beroperasi pertengahan 2022,” sambungnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kukar, Rendi Sholihin, mengatakan bahwa saat ini pemerintah daerah tengah mengkaji dan mengurus administrasi supaya bisa mengeksekusi rencana tersebut. Ditandai pelaksanaan studi kelayakan RPU untuk kembali difungsikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Rendi menegaskan perencanaan yang tengah bergulir bukan sekadar mempersiapkan keperluan teknis untuk RPU tersebut. Namun, juga mempersiapkan data terkait pengoperasiannya.

Pemkab dipastikan akan merencanakan seluruh persiapan dengan baik. Termasuk melaksanakan kolaborasi dengan perusda agar pengoperasian kembali RPU dapat berjalan efektif dan maksimal.

“RPU bukan hanya untuk beras nantinuua. Di samping itu akan memproduksi jagung yang juga memliki kapasitas produksi besar di Kutai Kartanegara. Karena didukung dengan program revolusi jagung,” jelas Rendi.

Saat ini, Pemkab terus melakukan komunikasi dengan calon-calon investor agar menunjang produksi RPU ke depan. Investasi yang ditarget Pemkab tak hanya dalam bentuk finansial. Tapi huga bantuan dalam bentuk bahan baku pupuk dan benih untuk menjaga keberlanjutan produksi RPU. Rendi berharap kelak investor dan perusda bisa bekerja sama dengan optimal menjaga aktivitas RPU terus berlangsung dalam jangka waktu panjang. “Pemkab kini mengusahakan kembali RPU dengan pembiayaan melalui APBD Perubahan 2021,” pungkas Rendi Solihin. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img