SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur merilis laporan ekonomi terbaru untuk November 2024, menyoroti sejumlah indikator penting seperti inflasi, nilai tukar petani (NTP), ekspor, hingga tingkat penghunian kamar (TPK) hotel. Data ini mencerminkan kondisi ekonomi dan sosial yang relatif stabil di wilayah Kalimantan Timur.
Secara tahunan (year-on-year), inflasi di Kaltim tercatat sebesar 1,54 persen.
Kenaikan harga beras, rokok kretek, bawang merah, dan emas perhiasan menjadi kontributor utama inflasi.
Namun, sektor transportasi, khususnya tiket angkutan udara, mencatat deflasi akibat penurunan harga yang dipengaruhi oleh penyesuaian harga BBM sejak 2023.
Secara bulanan (month-to-month), inflasi sebesar 0,08 persen dipengaruhi oleh kenaikan pada kelompok perawatan pribadi, rekreasi, olahraga, budaya, serta transportasi.
Nilai Tukar Petani (NTP) Kaltim meningkat 2,47 persen, mencerminkan pendapatan petani yang naik lebih cepat dibandingkan biaya produksi dan konsumsi.
“Ini menunjukkan adanya perbaikan kesejahteraan petani di Kaltim,” ujar Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana.
Sementara itu, pada sektor ekspor, Kaltim mencatat pertumbuhan mengesankan. Secara bulanan, ekspor naik 34,47 persen, didorong oleh komoditas unggulan seperti batu bara, produk industri pengolahan, dan migas. Secara tahunan, ekspor tumbuh 5,71 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel juga menunjukkan tren positif. Pada Oktober 2024, TPK mencapai 72,7 persen, meningkat 10,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Angka ini mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi dan pariwisata di Kaltim,” tambah Yusniar.
Kabar baik lainnya datang dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus membaik, didukung oleh penurunan angka kemiskinan.
Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan turun menjadi 5,78 persen dari 6,11 persen pada Maret 2023. Program peningkatan akses kesehatan, pendidikan, dan ekonomi menjadi kunci keberhasilan ini.
Laporan ini memberikan gambaran positif mengenai perkembangan ekonomi dan sosial di Kalimantan Timur, sekaligus menjadi landasan bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat ke depan.
“Kami berharap data ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam merancang strategi pembangunan yang berkelanjutan,” tutup Yusniar.
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R