SAMARINDA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis geospasial untuk menciptakan pendidikan vokasi yang relevan dengan potensi wilayah.
Kepala Bidang SMK Disdikbud Kaltim, Surasa, menjelaskan konsep ini bertujuan agar SMK dapat mengoptimalkan sumber daya lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan.
“Pengembangan SMK berbasis geospasial adalah yang pertama di Indonesia. Ini menyesuaikan potensi wilayah, sehingga setiap sekolah bisa menjadi penggerak ekonomi daerahnya,” ujar Surasa Jumat (29/11/2024).
Salah satu contoh keberhasilan adalah SMK 3 PPU di Penajam Paser Utara (PPU), yang memiliki jurusan Agribisnis Ternak Unggas (ATU). Sekolah ini memanfaatkan potensi wilayahnya untuk program pembesaran ayam pedaging.
Hingga November, SMK 3 PPU telah memanen 1.000 ekor ayam dari total 4.000 ekor yang dikelola sebagai bahan praktik siswa.
Melalui kerja sama dengan perusahaan pembesaran ayam, bibit ayam disediakan oleh perusahaan, sementara sekolah mengelola proses pembesaran hingga panen.
“Selain ayam pedaging, wilayah ini juga memiliki potensi besar untuk mengembangkan peternakan ayam petelur,” kata Surasa.
Di daerah pedalaman, lanjutnya, SMK dapat mengembangkan potensi budidaya ikan, sementara di wilayah lain fokus pada komoditas unggulan masing-masing.
Untuk mendukung penerapan konsep ini, Dinas Pendidikan Kaltim telah mendirikan 21 Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) SMK.
“Kami harapkan SMK berbasis BLUD mampu memproduksi barang atau jasa yang diperlukan masyarakat. Contohnya, SMK di Bontang sudah mengembangkan MSG non-kimia, yang kini siap diindustrialisasi,” jelasnya.
Surasa juga menyebutkan dokumen perencanaan pengembangan SMK berbasis geospasial untuk 20 tahun ke depan telah selesai disusun.
Dokumen ini akan diekspos kepada media dan masyarakat pada awal Desember 2024. Dengan penerapan konsep geospasial, SMK di Kaltim diharapkan tidak hanya menjadi institusi pendidikan, tetapi juga penggerak utama dalam pembangunan ekonomi daerah.
“Kami ingin semua pihak, termasuk masyarakat dan stakeholder, mendukung program ini agar SMK benar-benar menjadi pusat pendidikan berbasis potensi wilayah. Kolaborasi antar-SMK juga akan diperkuat untuk saling mendukung dan menopang,” tambahnya. (Adv/ Diskominfokaltim)
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R