spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pj Gubernur Kaltim: UMKM adalah Basis Ekonomi Riil, Solusi Pengangguran dan Kemiskinan

SAMARINDA – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan pentingnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam membangun ekonomi daerah yang kuat. Menurutnya, UMKM tidak hanya tahan terhadap guncangan ekonomi, tetapi juga mampu membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran secara signifikan.

“Cara efektif menyejahterakan masyarakat kita adalah dengan sektor UMKM, bukan hanya bergantung pada tambang,” ujar Akmal saat menghadiri acara Indonesia of Borneo Cultural Festival di Samarinda, beberapa waktu lalu.

Akmal menjelaskan, pengembangan UMKM dapat membuka peluang usaha yang lebih luas bagi masyarakat, sekaligus mengatasi permasalahan pengangguran dan kemiskinan.

“UMKM adalah basis sesungguhnya dari ekonomi riil masyarakat. Mengembangkan UMKM adalah cara terbaik untuk menciptakan ekonomi yang stabil dan inklusif,” tegasnya.

Selain mendorong UMKM, Akmal juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis vokasi sebagai upaya pemerintah untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di pasar global.

“Kalimantan Timur memiliki 221 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Ini menjadi fondasi kuat untuk mencetak tenaga kerja terampil, termasuk di sektor UMKM,” jelas Akmal.

Pendidikan vokasi, lanjutnya, memberikan keterampilan khusus kepada siswa, sehingga mereka siap bekerja atau bahkan membuka usaha sendiri setelah lulus.

“Setiap tahun, SMK di Kaltim meluluskan ribuan siswa. Diharapkan mereka memiliki kompetensi yang memadai untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah,” tambahnya.

Menurut data, sektor UMKM di Indonesia menyerap 97 persen dari total angkatan kerja dan berkontribusi hingga 60,4 persen dari total investasi nasional. Di Kaltim, jumlah UMKM telah mencapai 344.581 unit yang terus berkembang berkat dukungan pemerintah dan potensi daerah.

“Kaltim memiliki basis ekonomi yang kuat. Dengan jumlah UMKM yang besar dan daya serap tenaga kerja yang tinggi, ini adalah peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” pungkas Akmal.

Ia berharap, upaya pengembangan UMKM dan pendidikan vokasi di Kalimantan Timur dapat menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri secara ekonomi. (diskominfokaltim/adv)

Dok: Adpimprov
Editor: Agus S

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti