TENGGARONG – Memastikan angka pengangguran di kalangan anak-anak muda dapat ditekan, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kutai Kartanegara (Kukar) menyiapkan program pelatihan kerja. Tentunya program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing generasi muda di dunia kerja. Sekaligus memberdayakan masyarakat dari kelompok prasejahtera.
Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Distransnaker Kukar, Lukman, menyebutkan bahwa pelatihan ini dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan dunia kerja yang semakin kompetitif.
“Sasaran utama kita adalah anak-anak muda. Kami ingin mereka memiliki kompetensi yang relevan dan siap menghadapi tantangan dunia kerja,” ungkap Lukman.
Lukman juga menegaskan bahwa Distransnaker Kukar memprioritaskan peserta dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dalam pelaksanaan program ini. Yakni dengan menetapkan 30 persen peserta pelatihan berasal dari data DTKS. Selain menyiapkan menambah kapasitas anak muda, sehingga bisa meningkatkan taraf hidup mereka.
“Ini langkah kami untuk membantu masyarakat prasejahtera agar memiliki keterampilan yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka,” lanjutnya.
Program pelatihan ini dilaksanakan dengan menggandeng perusahaan lokal, lembaga pendidikan, dan organisasi non-pemerintah. Kerja sama tersebut memastikan materi pelatihan yang diberikan bersifat aplikatif dan sesuai kebutuhan industri. Sehingga peserta pelatihan tidak hanya menerima teorinya saja, namun penerapan dan pelaksanaan di lapangannya.
Melalui program ini, Distransnaker Kukar berharap dapat menekan angka pengangguran dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja di wilayahnya. Lukman optimistis para peserta pelatihan akan mampu menciptakan peluang kerja baru atau memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang ada.
Pun program ini menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kami ingin mereka tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga agen perubahan di lingkungan mereka, sehingga manfaat program ini dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Muhammad Rafi’i