BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan memberikan penghargaan kepada tujuh perusahaan yang telah berpartisipasi dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui revitalisasi beberapa taman kota. Acara pemberian penghargaan ini dilaksanakan pada Jumat (22/11).
Pjs Wali Kota Balikpapan, Ahmad Muzakkir, mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan yang menerima piagam penghargaan dari Pemkot Balikpapan adalah PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), Bank Mandiri Balikpapan, Bank Danamon Balikpapan, PT Kalla Rent, PT Petrosea, PT Seascape Survei Indonesia, dan PT Asphalt Bangun Perkasa.
“Atas nama Pemkot Balikpapan, saya mengucapkan terima kasih kepada tujuh perusahaan yang telah berkomitmen dan berpartisipasi dalam pengelolaan RTH berupa revitalisasi taman di Kota Balikpapan,” ujarnya di sela-sela pemberian penghargaan.
Ahmad Muzakkir berharap kontribusi perusahaan-perusahaan ini dapat menginspirasi perusahaan lain untuk ikut berperan dalam pengelolaan RTH.
“Balikpapan ini adalah kota MICE, banyak dikunjungi orang karena fasilitasnya untuk meeting dan kegiatan lainnya. Namun, tuntutan perkotaan tentunya mengurangi ruang publik yang tidak dikuasai pemerintah,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa ruang publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu fungsi ekologi, sosial, dan ekonomi. Fungsi ekologi terlihat dari berbagai tanaman yang ditanam, fungsi sosial dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat bersosialisasi, sementara fungsi ekonomi dapat menjadi peluang bagi pelaku UMKM.
“Nah, untuk fungsi ekonominya, ruang publik ini juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM,” tambahnya.
Menurutnya, perusahaan yang berkontribusi dalam pembangunan taman kota juga mendapatkan keuntungan berupa identitas yang melekat di tempat tersebut sepanjang masa.
“Ini kan juga bisa jadi iklan gratis buat perusahaan yang sudah berkontribusi,” tegasnya.
Pjs Wali Kota juga meminta agar pembangunan taman kota memperhatikan identitas lokasinya. Misalnya, jika berada di dekat institusi pendidikan, maka nuansa taman harus sesuai dengan tema pendidikan. Demikian pula, jika dekat kawasan kuliner, taman harus dirancang agar masyarakat bisa menikmatinya sambil menyantap kuliner.
“Jadi konsepnya harus sinergi dengan konsep Kota Balikpapan,” tambah Ahmad Muzakkir.
Sementara itu, Head Comrel PT PHM, Frans A. Hukom, yang mewakili penerima penghargaan, menyampaikan bahwa Taman Bekapai yang direvitalisasi oleh PT PHM memiliki histori dengan site lepas pantai milik perusahaan. Site tersebut juga bernama Bekapai dan merupakan site pertama yang menghasilkan minyak untuk perusahaan.
“Site ini sudah dimulai tahun 1974, jadi sudah 50 tahun berdiri. Prediksinya, site ini akan menjadi site terakhir jika produksinya sudah mengalami penurunan dan tidak ekonomis lagi,” ujarnya.
Frans menambahkan bahwa Taman Bekapai akan menjadi bagian dari sejarah PHM. Di sisi lain, sinergi antara Pemkot Balikpapan dan PHM juga menjadi faktor penting dalam kelancaran pengelolaan migas.
“Kami juga memerlukan dukungan dan support dari Pemkot Balikpapan agar pengelolaan migas ini dapat berjalan dengan baik,” tutupnya.
Penulis: Aprianto
Editor: Agus S