PASER – Masing-masing Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Paser pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kembali adu gagasan pada debat publik yang berlangsung di Kota Balikpapan, Sabtu (16/11/2024).
Debat publik kedua antara Calon Bupati dan Wakil Bupati Paser, Fahmi Fadli – Ikhwan Antasari dan Calon Bupati dan Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf – Denni Mappa dengan tema Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Berkeadilan.
Pada debat kali ini, pengentasan kemiskinan jadi hal perdana dibahas. Pasalnya, tingkat kemiskinan Kabupaten Paser cukup tinggi dan menduduki peringkat tiga di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Lebih dulu, Paslon 01, Fahmi Fadli memaparkan adanya penurunan angka kemiskinan dari tahun 2021 hingga 20224. Katanya, pada 2021 sebanyak 27,56 persen, kemudian 2022 turun menjadi 27,02 persen, 2023 turun jadi 26,39 persen, dan 2024 turun menjadi 25,28 persen.
“Itu menandakan kami sudah melakukan upaya untuk menekan angka kemiskinan,” kata Fahmi.
Dirinya melanjutkan, penanganan penurunan kemiskinan di Kabupaten Paser tidak mudah, diperlukan upaya keras. Melalui program Paser Tuntas dengan melakukan upaya pendataan secara by name by address.
Kemudian melakukan verifikasi faktual ke lapangan untuk memastikan bahwa yang bersangkutan benar-benar dikatakan miskin.
“Selain itu membuat klaster-klaster penyebab dari kemiskinan. Apakah karena lansia (lanjut usia) ketidakmampuan dalam ilmu pengetahuan, mencari pekerjaan dan lain sebagainya,” sambungnya.
Semua klaster yang memungkinkan terjadinya kemiskinan, dikatakannya untuk penanganannya telah dituangkan dalam visi-misi. Seperti lansia diberikan santunan, apabila bagi yang belum bekerja yakni memberikan peluang kerja kepada masyarakat miskin dengan UMKM berdaya, serta adanya bantuan bibit ikan serta sapi.
“Kemudian kami juga memberikan peluang-peluang jangka panjang berupa beasiswa agar mereka masyarakat miskin yang tadi (sebelumnya) derajatnya rendah dengan melalui pendidikan mereka dapat meningkatkan ekonominya,” terang Fahmi.
Sementara itu, Paslon 02, Syarifah Masitah Assegaf, menegaskan, melalui program Paser Hebat akan langsung memberikan solusi bagaimana penanganan kemiskinan yang berkeadilan. Yakni melakukan pendampingan untuk dapat membuka peluang usaha, mengelola keuangan dan pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Meningkatkan akses pelayanan kesehatan melalui BPJS gratis, beasiswa Paser Hebat, pemberian bantuan sosial melalui sembako murah. Menyediakan bank pangan, karena kebutuhan di desa-desa yang selama ini kami datangi, bank pangan tidak ada,” ungkap Masitah.
Sekadar diketahui, debat publik kedua ini dengan sub tema penanganan kemiskinan yang berkeadilan, harmonisasi kearifan lokal dengan pembangunan IKN, reformasi birokrasi dan inovasi digital, peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur pembangunan.
Pewarta: TB Sihombing
Editor : Nicha R