SAMARINDA— Debat Publik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Kalimantan Timur, menyisakan satu pertemuan lagi. Setelah dua kali berdebat, Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebagai petahana dianggap banyak menyerang sosok Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
“Itu hanya framing orang saja, bahwa Pak Isran dianggap menyerang sehingga yang diserang itu merasa dizhalimi,” jelas Iswan Priady selaku Ketua Tim Pemenangan Isran-Hadi kepada Media Kaltim pada Jum’at (15/11/2024).
Beberapa pendapat yang dianggap menyerang adalah saat Isran mengatakan bahwa tidak ada pejabat yang tertangkap tangan selama 5 tahun ia menjabat selain perkara di Kabupaten Penajam Paser Utara. Kemudian pula, saat Hadi Mulyadi menyinggung pergantian ketua DPRD Kaltim, dari Makmur HAPK ke Hasanuddin Mas’ud yang merupakan kakak dari Rudy Mas’ud.
“Sebenarnya Pak Isran tidak menyerang, itu fakta. Itu berdasarkan fakta,” ucapnya.
Bagi Iswan, baik dari Isran Noor ataupun Hadi Mulyadi tidak sama sekali menyerang sosok lawan, yang dimaksud adalah Rudy Mas’ud dan Seno Aji. Sebab sebagaimana yang dipaparkan adalah fakta-fakta di lapangan yang ditemui dan telah diberitakan.
“Kalau dianggap menyerang ya itu lain lagi masalahnya,” tambah Iswan.
Perihal strategi di debat ketiga nanti, Iswan berharap tidak lagi terulang seperti debat-debat sebelumnya. Di mana ada kecurigaan kalau pertanyaan panelis bocor dan dimanfaatkan, lantas ia juga akan meminta panelis di debat kedua diganti seluruhnya.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R