BONTANG – Banyaknya pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, berdampak pada minimnya stok darah plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI) Bontang. Bahkan beberapa waktu lalu, PMI sempat tak punya stok plasma konvalesen, akibat tingginya permintaan dari rumah sakit.
Kosongnya plasma diakibatkan sedikitnya penyintas Covid-19 yang bersedia mendonorkan plasma darahnya. Di sisi lain, berbagai syarat kesehatan yang ketat, membuat banyak penyintas akhirnya gagal lolos skrining kesehatan sebelum plasma darahnya didonorkan. “Sejauh ini, sudah ada 238 penyintas Covid-19 yang mendaftar. Namun hanya 20 penyintas yang berhasil didonorkan plasma darahnya,” ujar Ashar, Humas PMI Bontang, Selasa (13/7/2021).
Ashar mengajak penyintas Covid-19 di Kota Taman, agar bersedia membantu pasien yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit, dan membutuhkan donor darah plasma konvalesen. Sebab metode imunisasi pasif ini, bisa meringankan gejala pasien dengan kondisi cukup parah.
Sebagai informasi, syarat terbaru penyintas Covid-19 yang ingin mendonorkan darahnya di antaranya, berusia 18-60 tahun dengan berat di atas 55 kilogram, diutamakan laki-laki, dinyatakan sembuh dari Corona minimal 14 hari dan maksimal 3 bulan dengan menyertakan surat sembuh atau PCR negatif, tidak melakukan donor darah dalam sebulan terakhir, tidak menerima transfusi darah dalam setahun terakhir, dan tidak memiliki alergi.
Bagi penyintas yang ingin mendonorkan plasmanya, terlebih dahulu mengisi pendaftaran melalui link yang telah disediakan PMI Bontang. Setelah itu, calon pendonor akan dihubungi petugas ketika sesuai persyaratan yang dibutuhkan. Berikutnya jika terpilih, calon pendonor akan diwawancarai via telepon terkait kesiapan pendonor, tata cara, serta jadwal pengecekan titer antibodi dan donor plasma. Untuk pengecekan titer antbodi, dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Bontang. Jika jumlah titer mencukupi, calon pendonor akan dihubungi kembali. Lalu tahapan selanjutnya, melakukan donor dengan durasi waktu 30-45 menit. (bms)