spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 92: Mobil Terpental, Penumpang Terhimpit, hingga Tangisan Korban

JAKARTA – Kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan terjadi di Tol Cipularang KM 92, arah Jakarta, pada Senin (11/11/2024) sekitar pukul 15.10 WIB. Insiden maut ini menewaskan satu orang dan menyebabkan puluhan lainnya mengalami luka-luka, mulai dari luka ringan hingga luka berat. Kecelakaan tersebut diduga kuat akibat truk bermuatan kardus yang mengalami rem blong saat melaju dari arah Bandung menuju Jakarta.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh MEDIA KALTIM (@media_kaltim)

KRONOLOGI KECELAKAAN
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abass mengungkapkan, kecelakaan ini dipicu truk bermuatan kardus yang kehilangan kendali akibat rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan di depannya. “Truk tersebut melaju kencang dan menabrak beberapa mobil di depannya, menciptakan efek domino yang menyebabkan kendaraan lain tertabrak,” ujarnya kepada wartawan. Kepolisian segera melakukan pengamanan dan evakuasi di lokasi kejadian, serta mengalihkan arus lalu lintas ke jalur arteri Purwakarta.

Sebanyak 10 personel kepolisian dikerahkan untuk mengurai kemacetan, mengarahkan lalu lintas ke jalur alternatif, dan mengevakuasi para korban. Pihak Jasa Marga menurunkan empat kendaraan derek untuk mempercepat evakuasi, dibantu oleh tim pemadam kebakaran Purwakarta dan ambulans dari RS Abdul Radjak Purwakarta.

RINCIAN KORBAN 
Kecelakaan ini menelan korban jiwa seorang anak perempuan berusia 13 tahun dan menyebabkan 3 orang mengalami luka berat serta 24 lainnya luka ringan. Berikut rincian korban:

  • Korban Meninggal Dunia
    • Salsabila (13 tahun), perempuan, pelajar, asal Asrama Yonzikon 13, Desa Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
  • Korban Luka Berat
    • Erni (47 tahun), perempuan, ibu rumah tangga, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan.
    • Supriyanto (31 tahun), laki-laki, Desa Seruwa, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
    • Jhonson Tambunan (45 tahun), laki-laki, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
    • Kartika Eka Putri (27 tahun), perempuan, ibu rumah tangga, Desa Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
  • Korban Luka Ringan
    1. Rouf (43 tahun), laki-laki, pengemudi trailer, asal Serang, Banten.
    2. Eko JS (43 tahun), laki-laki, warga Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.
    3. Nani Iryani (48 tahun), perempuan, ibu rumah tangga, warga Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.
    4. Davina Milka Jovanka (14 tahun), perempuan, pelajar, warga Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.
    5. Excel (11 tahun), laki-laki, pelajar, warga Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.
    6. Ega Azkia (18 tahun), laki-laki, mahasiswa, warga Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.
    7. Afgan Apriansyah (13 tahun), laki-laki, pelajar, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang.
    8. Eko Purwanto (40 tahun), laki-laki, wiraswasta, warga Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah.
    9. Bayu Kuntarto (43 tahun), laki-laki, swasta, warga Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
    10. Amanda Maurren Arliani (25 tahun), perempuan, warga Karawaci, Tangerang.
    11. Adrianus Desseto (28 tahun), laki-laki, TNI, warga Sanggau, Kalimantan Barat.
    12. Sutrisno (54 tahun), laki-laki, TNI AD, warga Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
    13. Iga Karalingga (49 tahun), laki-laki, TNI AD, warga Jatiasih, Kabupaten Bekasi.
    14. Tio Fajar Muhtadina (27 tahun), laki-laki, mahasiswa, warga Bekasi.
    15. Daffa Dwi Juliansyah (21 tahun), laki-laki, belum bekerja, warga Bekasi.
    16. Indah Ladzuardiah (20 tahun), perempuan, pelajar, warga Bekasi.
    17. Fantye Nurlaili Sari (45 tahun), perempuan, ibu rumah tangga, warga Bekasi.
    18. Nazwa Tri Herfani (15 tahun), perempuan, pelajar, warga Bekasi.
    19. Mawi (60 tahun), laki-laki, swasta, warga Kota Depok.
    20. Firda (26 tahun), perempuan, ibu rumah tangga, warga Depok.
    21. M. Fahri (3,5 tahun), laki-laki, warga Depok.
    22. Ai Naya (6 tahun), perempuan, warga Depok.
    23. Nadine Azkiya Putri (2 tahun), perempuan, warga Jakarta Selatan.

CERITA KORBAN 

Kepada wartawan, Tatang, salah satu korban selamat, menceritakan detik-detik mengerikan sebelum kecelakaan itu terjadi. Saat itu Tatang yang tengah melaju di jalur menuju Jakarta. Tak menyangka perjalanan hari itu akan berakhir dengan kecelakaan beruntun yang melibatkan puluhan kendaraan. “Saya sedang nyetir biasa, tiba-tiba hujan deras turun. Waktu itu kondisi jalan licin banget,” ujar Tatang.

Menurutnya, kecelakaan itu berawal ketika sebuah truk yang melaju di depannya tiba-tiba kehilangan kendali. “Truk itu tiba-tiba meluncur tanpa bisa berhenti. Rupanya remnya blong. Truk itu langsung menabrak mobil di depannya. Gak lama, mobil-mobil lain ikut menabrak hingga bertumpuk,” jelas Tatang,

Tatang masih teringat jelas bagaimana suasana di sekitar lokasi kejadian saat itu. “Mobil-mobil saling menimpa. Ada yang ringsek parah, ada juga yang langsung tertindih. Saya sempat melihat ada orang yang terjepit di dalam mobil dan menangis. Itu bikin saya langsung panik,” tuturnya.

Hujan deras yang turun dengan intensitas tinggi membuat kondisi jalan semakin licin. Kondisi ini semakin memperburuk situasi yang sudah genting.

Ketika truk pertama kali menabrak, tak ada waktu bagi pengemudi lain untuk menghindar “Bahkan ada mobil yang terhimpit truk, gak bisa bergerak sama sekali. Kami semua terkejut banget,” tambahnya.

Daffa, salah satu korban yang mengalami luka ringan lainnya, menceritakan detik-detik kecelakaan yang mendebarkan. Ia yang duduk di kursi belakang mobil Honda Freed sempat terhimpit dalam tabrakan beruntun itu.

“Posisi kami sedang berhenti karena macet, tiba-tiba mobil kami ditabrak keras dari belakang,” ungkapnya. “Mobil kami langsung terpental ke kiri, beruntung kami tidak terseret seperti mobil-mobil lain di depan dan belakang.”

Fajar, kakak Daffa, juga mengalami luka ringan meski bagian belakang mobil mereka rusak parah. “Syukur alhamdulillah, kami sekeluarga selamat. Cuma saya dan adik yang paling parah lukanya,” tambah Fajar. Ia mengungkapkan, meski mobilnya hancur, nyawa keluarganya masih terselamatkan.

INVESTIGASI 
Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, menyatakan bahwa investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. Berdasarkan temuan awal, posisi persneling truk berada di gigi empat saat turun, yang berarti rem mesin tidak digunakan secara optimal di jalanan menurun. “Sistem pengereman tidak berfungsi maksimal karena posisi gigi yang terlalu tinggi,” ungkap Aan, menegaskan bahwa pengemudi diduga kehilangan kendali akibat rem blong.

Editor: Agus Susanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti