spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ayah Korban Minta Pelaku Dihukum Mati, Rekonstruksi Anggota TNI Bunuh Guru di Manggar

BALIKPAPAN – Hujan mulai deras ketika iring-iringan kendaraan TNI melewati Pasar Manggar, Balikpapan Timur. Prajurit berinisial MAM yang disangka membunuh kekasihnya, Riski Rahmadhini, 30 tahun, berada di dalam konvoi itu. Lelaki 32 tahun itu hanya bersedekap di mobil tahanan militer saat menuju lokasi perkara.

Pada Kamis (8/7/2021) pagi, Komando Daerah Militer VI/Mulawarman merekonstruksi pembunuhan Riski. Reka ulang dimulai dengan membawa MAM ke penjahit pakaian di dekat Pasar Manggar. Sebelum peristiwa tragis pada Senin (1/3/2021) MAM dan Riski mengambil pakaian persit. Pakaian itu sedianya mereka gunakan pada hari pernikahan.

Keduanya berpisah di tukang jahit tersebut. MAM kembali ke asrama di Markas Batalyon Infanteri Raider 600/Modang, Kodam VI/Mulawarman, Manggar. Pasangan itu baru bertemu lagi menjelang siang. Mereka santap siang bersama sebelum menuju Jalan Proklamasi, masih di daerah Manggar. Adegan selanjutnya adalah pembunuhan Riski di Jalan Proklamasi. Akan tetapi, rekonstruksi tertunda karena hujan semakin deras. Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman, Letnan Kolonel Infanteri Taufik Hanif, mengatakan bahwa adegan berikutnya dilanjutkan keesokan hari.

Keesokan harinya, Jumat (9/7/2021) pagi, reka ulang disambung. Petugas membawa MAM menerobos bebatuan kecil di Jalan Proklamasi, Manggar. Mereka berhenti di atas bukit. MAM yang masih mengenakan pakaian tahanan berwarna kuning berjalan tanpa alas kaki ke lokasi pembunuhan Riski. Kegiatan ini dikawal ketat petugas TNI. Selain petugas, tak ada yang boleh mendokumentasikan. Awak media juga dilarang mendekat.

Setibanya di lokasi kejadian, berdasarkan pantauan kaltimkece.id dari kejauhan, tangan kanan MAM memiting leher seseorang yang memerankan Riski. Tangan kiri MAM mencengkeram kedua tangan Riski. Ia lantas membawa Riski menuruni bukit sedalam 100 meter. Jepitan tangan kanan MAM semakin kencang di bawah sana. Hanya dalam beberapa detik, kekasihnya yang seorang guru honorer kehabisan napas. Mayat Riski lalu MAM tinggalkan begitu saja.
Reka kejadian memasuk adegan dua pekan setelah pembunuhan. MAM yang mengendarai sepeda motor kembali ke lokasi tersebut. Ia mengambil sepatu, telepon genggam, dan pakaian di mayat Riski. Ia juga memencar-mencarkan bagian tubuh Riski yang sudah tulang-belulang.

“Enggak dimutilasi, tapi dipisahkan karena sudah menjadi tulang,” jelas Kapendam VI/Mulawarman, Letkol Inf Taufik Hanif.

Barang-barang milik Riski dibuang di sejumlah titik di Jalan Proklamasi. Pakaian yang sudah dibungkus tas plastik dilempar ke sungai dekat jembatan. Handphone Riski dibakar di pabrik batu bata. Bangkai handphone tersebut telah diamankan petugas.
“Barang-barang tersebut dibuang untuk menghilangkan bukti,” sambung Letkol Taufik.

Adegan selanjutnya, MAM pergi ke tempat sabung ayam di Jalan Proklamasi. Letkol Taufik belum bisa memastikan, tersangka pergi untuk bermain sabung ayam atau hanya menonton. Untuk memastikannya, mesti memverifikasi adegan tersebut terlebih dahulu. Yang jelas, sekitar 500 meter dari lokasi sabung ayam, MAM membuang sepatu Riski di tepi Jalan Proklamasi. Ia lantas pergi ke bengkel di Jalan Mulawarman untuk menyimpan sepeda motor kekasihnya. Sebelum kembali ke asrama, MAM makan di warung dekat Pasar Manggar. Itulah adegan terakhir dalam rekonstruksi ini.

“Total, ada sepuluh TKP (tempat kejadian perkara). Sampai saat ini, belum ada ditemukan fakta baru. Masih sesuai keterangan tersangka,” sebut Taufik.

Polisi Militer Kodam VI/Mulawarman segera melengkapi berkas perkara setelah reka kejadian. Kasus pembunuhan ini akan dibawa ke pengadilan militer untuk disidangkan. Taufik memastikan, pihaknya mengawal kasus ini sampai tuntas.

Ayah Riski, Kuswanto, 61 tahun, tak banyak menanggapi rekonstruksi tersebut. Ia hanya meminta pria yang telah menghabisi putri kesayangannya diganjar hukuman mati. “Nyawa harus dibayar nyawa,” sebut Kuswanto. (kk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.