Setelah empat tahun absen dari Gedung Putih, Donald Trump kembali dengan kemenangan mengejutkan di Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Dalam pertarungan sengit melawan Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat, Trump berhasil mengumpulkan dukungan elektoral yang cukup untuk kembali menduduki kursi presiden.
CALON Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, secara resmi dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Presiden AS 2024 setelah mengungguli pesaingnya, Kamala Harris, yang merupakan calon dari Partai Demokrat sekaligus petahana Wakil Presiden. Kemenangan ini memastikan Trump kembali ke Gedung Putih sebagai Presiden AS ke-47, menandai comeback bersejarah dalam politik Amerika.
Berdasarkan data hitung cepat yang dilaporkan oleh Fox News hingga sore 6 November waktu Jakarta, Trump diproyeksikan memperoleh total 277 suara elektoral, melampaui ambang batas 270 suara yang dibutuhkan untuk mengamankan kemenangan. Dengan perolehan ini, Trump dipastikan menjadi kepala negara AS untuk kali kedua, menjadikannya salah satu dari segelintir presiden yang memimpin dalam dua periode non-berturut-turut.
Kunci Kemenangan di Negara Bagian Krusial
Negara bagian Wisconsin menjadi salah satu penentu utama dalam kemenangan Trump, memberikan 10 suara elektoral yang akhirnya mengantarkannya melewati ambang kemenangan. Wisconsin merupakan satu dari beberapa negara bagian yang berbalik arah mendukung Trump pada pemilu kali ini, setelah sebelumnya memilih Joe Biden pada Pilpres 2020. Selain Wisconsin, Trump juga berhasil mengamankan suara elektoral di Georgia dan Pennsylvania – dua negara bagian yang pada pemilu sebelumnya menjadi basis kuat Partai Demokrat.
Keunggulan Trump semakin tak terkejar ketika ia berhasil merebut suara elektoral dari negara-negara bagian kunci tersebut, memastikan jalur kemenangan yang tak dapat dikejar oleh Kamala Harris.
Dominasi Suara Pemilih
Selain unggul dalam suara elektoral, Trump juga mencatatkan keunggulan dalam suara rakyat. Ia meraih 51,2 persen suara pemilih, sementara Harris hanya mendapatkan 47,4 persen. Dengan capaian ini, Trump mendapatkan dukungan yang solid dari masyarakat Amerika, sekaligus menunjukkan kebangkitan basis pemilih Partai Republik di berbagai wilayah.
Fox News Proyeksikan Kemenangan Pertama
Fox News, media yang dikenal berafiliasi dekat dengan Partai Republik, menjadi jaringan pertama yang memproyeksikan kemenangan Trump. Laporan ini memperkuat posisi Trump dan mengukuhkan bahwa hasil Pilpres AS 2024 telah berpihak padanya. Proyeksi ini juga menjadikan Fox News sebagai media utama yang pertama kali mengumumkan hasil akhir pemilu.
Menurut Fox News, kemenangan Trump mencatat sejarah tersendiri, mengingat hanya ada satu presiden sebelumnya yang pernah menjabat dua kali dalam periode non-berturut-turut, yaitu Grover Cleveland yang memenangkan pemilu pada tahun 1884 dan 1892. Trump kini bergabung dengan Cleveland sebagai salah satu figur langka yang berhasil menorehkan prestasi unik ini dalam sejarah Amerika.
Kondisi Politik dan Pencalonan Harris
Pemilu AS 2024 menjadi sorotan dunia, mengingat sebelumnya Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan di pertengahan tahun, membuka jalan bagi Wakil Presiden Kamala Harris (60) untuk menjadi calon dari Partai Demokrat. Harris, sebagai petahana wakil presiden, meraih nominasi partai namun harus berhadapan dengan tantangan berat dari Trump yang mencalonkan diri untuk ketiga kalinya secara berturut-turut dengan tekad untuk kembali menguasai Gedung Putih.
Ucapan Terima Kasih Trump untuk Masyarakat AS
Dalam pidato kemenangannya pada Rabu dini hari waktu setempat, Trump mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Amerika yang telah memberinya kesempatan kedua untuk memimpin negara itu. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada warga Amerika atas kehormatan luar biasa ini untuk terpilih sebagai Presiden ke-47 dan ke-45,” ucap Trump kepada ribuan pendukungnya yang berkumpul di Palm Beach, Florida. Ia merujuk pada masa jabatannya sebelumnya sebagai Presiden ke-45 pada periode 2017-2021 sebelum digantikan oleh Joe Biden.
Janjikan Kebangkitan Amerika
Trump menegaskan bahwa kemenangan ini adalah “kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika” dan menggarisbawahi tekadnya untuk “membuat Amerika hebat kembali.” Selain itu, ia berjanji akan berjuang demi seluruh lapisan masyarakat dan berkomitmen untuk menyembuhkan negara dari berbagai tantangan yang dihadapi.
Penantian Panjang untuk Sejarah Baru
Kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024 ini tidak hanya menandai kembalinya seorang figur besar dalam politik Amerika, namun juga menciptakan sejarah sebagai presiden kedua yang memimpin dalam masa jabatan yang tidak berurutan. Sebelumnya, hanya Grover Cleveland yang pernah menjabat dengan pola yang sama pada akhir abad ke-19.
Dengan kemenangan ini, Amerika Serikat memulai babak baru dalam sejarah politiknya, di mana Trump siap kembali memimpin dengan berbagai janji untuk memperbaiki kondisi negara.
Sumber: Anadolu
Editor: Agus S