spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Bangun Infrastruktur Pertanian, TMMD Sukses Jaga Asa Lumbung Pangan di Desa Kerta Buana

Menjadi salah satu sentra pertanian potensial di Kecamatan Tenggarong Seberang, sektor pertanian di Desa Kerta Buana tidak diiringi infrastruktur penunjang pertanian yang memadai. Keinginan Kukar menjadi lumbung pangan bagi Kaltim dan Ibu Kota Nusantara (IKN), coba ditangkap Kodim 0906/Kukar. Melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122, membuka asa peningkatan sektor pertanian di Desa Kerta Buana.

Oleh: MUHAMMAD RAFI’I – MEDIA KALTIM

Suara ketukan palu saling bersahutan. Terik matahari tepat di atas ubun-ubun kepala tidak menyurutkan sekelompok pria bertubuh tegap yang berlomba menancapkan paku di atas kayu ulin. Saat itu, cuaca memang sedang panas-panasnya. Setidaknya hembusan lembut angin yang menerpa dan hamparan sawah yang menghijau cukup memanjakan mata untuk sekadar beristirahat sejenak.

Tampak tiga orang pria tegap dengan kaus loreng hijau, dan ada pula yang mengenakan kaus berwarna merah muda, sedang mengerjakan jembatan kecil. Lebarnya kira-kira 3 meter, dengan panjang tak sampai 1 meter. Tampak pula dua orang personel Bhayangkara dan anggota kelompok tani (poktan) ikut membantu. Sayup-sayup alunan musik dangdut koplo semakin menambah semangat para pria yang sedang bekerja.

Salah satunya Kamaruddin Ali, dengan sigap membantu para prajurit yang asyik membangun jembatan kecil itu. Setelah selesai merawat padinya yang masih hijau, ia pun bergegas menaiki pematang sawah selebar 50 sentimeter, membantu prajurit dan pekerja lainnya memikul kayu ulin yang letaknya tidak jauh dari lokasi jembatan yang dibangun.

Bagi Kamaruddin, jembatan yang panjangnya tak lebih dari 1 meter itu memiliki arti besar baginya, pun bagi anggota Kelompok Tani (Poktan) Berdikari yang dipimpinnya. Menjadi harapan baru di tengah kurangnya infrastruktur penunjang di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang.

Prajurit yang sedang membangun gorong-gorong penghubung hamparan pertanian. (Rafi’i/Media Kaltim)

Tak ingin kalah semangat dengan para prajurit, kesempatan pembangunan infrastruktur penunjang pertanian di desanya pun dimaksimalkan Kamaruddin. Kali ini, Desa Kerta Buana menjadi lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 pada tahun 2024. Desa Kerta Buana diketahui berlokasi sejauh 45 kilometer (km) dari Kecamatan Tenggarong yang menjadi pusat Ibu Kota Kukar. Salah satu desa transmigrasi di Kukar, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani, meski ada sejumlah perusahaan batu bara yang beroperasi di sekitarnya.

Menjadi salah satu kawasan pengembangan pertanian yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, namun sayangnya masih minim infrastruktur penunjang. Kejelian Kodim 0906/Kukar pun dirasa tepat dengan memilih Desa Kerta Buana sebagai sasaran TMMD ke-122 tahun 2024. “Berpuluh-puluh tahun dalam kondisi sulit untuk mengeluarkan hasil panen,” cerita Kamaruddin Ali sambil meminum es teh yang baru saja dituangnya.

PANGKAS ONGKOS ANGKUT HINGGA 90 PERSEN

Tepat di hari ke-17, semangat Kamaruddin membantu para prajurit dalam membangun sejumlah sasaran TMMD ke-122 tahun 2024 tidak sedikit pun surut. Ini sebanding dengan manfaat besar yang didapat dari pembangunan sektor pertanian di Desa Kerta Buana. Memang sejumlah sasaran dikerjakan Kodim 0906/Kukar sebagai Satuan Tugas (Satgas) TMMD ke-122. Mulai dari pembangunan 3,2 km jalan usaha tani, 4 unit gorong-gorong, 1 unit Cek DAM Pintu Air, dan 12 unit jembatan ulin penghubung hamparan seperti yang dikerjakan Kamaruddin. Selain itu, membangun TNI Manunggal Air Bersih (TMAB) pertanian sebanyak 4 unit.

Sejak bertani lebih dari dua dekade, minimnya akses dan infrastruktur pertanian menjadi salah satu kendala yang dirasakannya, terutama saat musim panen tiba. Perlu ongkos lebih untuk mengeluarkan hasil panen menuju penggilingan padi. Jalan usaha tani yang ada tidak mampu dimasuki mobil pikap pengangkut hasil panen. Terlebih saat hujan turun, seketika jalan berubah menjadi kubangan. “Dulu kondisinya seperti kubangan. Jangankan mobil, sepeda motor saja susah lewat,” keluhnya.

Satgas TMMD ke-122 bersama petani dan warga membangun jembatan penghubung hamparan pertanian di Desa Kerta Buana. (Dokumentasi)

Otomatis, ia pun harus merogoh kocek lebih untuk ongkos angkut menuju mobil pikap. Satu karung gabah hasil panen perlu biaya angkut Rp 10 ribu per 200 meter, berlipat menjadi Rp 15 ribu per 300 meter. Belum lagi ongkos angkut dari mobil pikap ke tempat penggilingan padi. Dengan peningkatan jalan usaha tani yang dikerjakan saat ini, mobil pikap tidak lagi sulit masuk ke area persawahan. Otomatis ongkos angkut pun terpangkas hingga 80-90 persen.

“Dengan adanya sasaran TMMD ini, kami merasa bersyukur. Begitu panen, hasil dapat diangkut dengan kendaraan pikap. Manfaat yang kami rasakan luar biasa, TNI hebat,” ujar Kamaruddin.

BERSAMA TNI UNTUK PETANI

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, di sekitar hamparan sawah Dusun Rapak Rejo, prajurit dan petani tampak sibuk memasukkan batu dan pasir sebagai bahan campuran semen ke dalam mesin molen. Terdengar jelas suara kencang mesin diesel. Tampak samar-samar asap hitam yang keluar dari cerobong mesin.

Sebagian lagi membawa adonan semen yang sudah siap pakai dan menumpahkannya ke dalam cetakan yang terbuat dari tripleks ukuran 9 milimeter (mm). Saat itu, mereka mengejar pengerjaan pembangunan Cek DAM Pintu Air. Bangunan dengan tinggi 2,5 meter dan lebar 6,3 meter itu memiliki peran penting, yakni memastikan pasokan air untuk kawasan pertanian di Desa Kerta Buana dapat terjaga. Ketika musim kering, air masih tersedia, dan ketika musim penghujan air tidak membanjiri persawahan milik petani.

Satgas TMMD ke-122 bersama petani dan warga membangun Cek DAM Pintu Air di Desa Kerta Buana. (Dokumentasi)

Satgas TMMD ke-122 di Kukar memang menetapkan sejumlah sasaran fisik pokok dan tambahan, ditambah sasaran nonfisik bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kukar, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, serta OPD terkait lainnya.

Untuk sasaran fisik pokok, peningkatan jalan usaha tani sepanjang 3,2 km pun dikerjakan di 3 segmen. Segmen pertama, jalan usaha tani sepanjang 2,08 km dengan lebar 4 meter. Segmen kedua, jalan sepanjang 250 meter dengan lebar 3 meter. Terakhir, di segmen ketiga, sepanjang 870 meter dengan lebar 3 meter.

Infrastruktur lainnya dibangun berupa gorong-gorong penghubung antarhamparan pertanian sebanyak 4 unit, 1 unit Cek DAM Pintu Air, serta 12 unit jembatan ulin penghubung antarhamparan pertanian. Terbagi dalam 4 unit jembatan ulin berukuran 2×4 meter, 7 unit jembatan ulin berukuran 4×4 meter, dan 1 unit jembatan ulin berukuran 6×4 meter. Terakhir, TNI Manunggal Air Bersih (TMAB) Pertanian sebanyak 4 unit pun berhasil diselesaikan.

Dansatgas TMMD ke-122 di Kukar, Letkol (Czi) Damai Adi Setiawan, menjelaskan bahwa sasaran utama TMMD di Desa Kerta Buana ini merupakan upaya mendukung program unggulan yang diusung Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Hal ini selaras dengan intervensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar dalam mewujudkan Kukar sebagai lumbung pangan di Kaltim serta memasok kebutuhan pangan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Meski memasuki malam hari, Satgas TMMD ke-122 bersama petani dan warga membangun Cek DAM Pintu Air di Desa Kerta Buana. (Dokumentasi)

Di sisi lain, kegiatan TMMD ke-122 di Kukar ini mampu menghubungkan hamparan persawahan produktif seluas 196,9 hektare (ha) di Desa Kerta Buana. Keberadaan TMAB Pertanian yang dibangun diyakini mampu meningkatkan frekuensi masa tanam menjadi tiga kali dalam setahun, dari yang sebelumnya hanya dua kali. Sementara itu, Cek DAM Pintu Air diyakini mampu menyelamatkan 22 ha lahan persawahan milik Poktan Sidakarya dari potensi luapan air sungai saat musim hujan.

Hal ini menunjukkan bahwa Desa Kerta Buana memiliki potensi wilayah pertanian yang sangat besar dan luar biasa. Namun, infrastruktur yang ada belum maksimal. Terlebih, 90 persen wilayah pertanian di Desa Kerta Buana masih tadah hujan, sehingga keberadaan air sangatlah penting. “Upaya kita saat ini adalah bagaimana ketahanan pangan di Kukar dapat meningkat,” ungkap Letkol (Czi) Damai Adi Setiawan.

Dengan kucuran anggaran sebesar Rp 3,65 miliar, TMMD juga berhasil menyelesaikan sasaran fisik tambahan lainnya. Di antaranya adalah pembangunan sumur bor TMAB untuk masyarakat sebanyak 3 unit, yang memenuhi kebutuhan 850 Kepala Keluarga (KK) di Desa Kerta Buana. Selain itu, dibangun pula sarana MCK sebanyak 3 unit sebagai bentuk dukungan dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem.

Satgas TMMD ke-122 di Kukar pun melakukan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 3 unit. Lahan eks tambang dimanfaatkan dengan menanam 4.000 pohon buah, termasuk melakukan penanaman bibit jagung di lahan seluas 10 ha. Selain itu, dilakukan juga rehabilitasi 1 unit musala.

“Ini bentuk dukungan dan kolaborasi bersama Pemkab Kukar dalam TMMD, baik untuk sasaran pokok maupun sasaran tambahan. Manfaatnya benar-benar dirasakan oleh warga Desa Kerta Buana,” ucap Letkol Damai Adi Setiawan.

RATUSAN HEKTARE PERSAWAHAN KINI TERSAMBUNG

Tidak seperti biasanya, kini raut wajah I Dewa Ketut tampak sangat bahagia. Dengan penuh semangat, ia melangkahkan kaki menuju kantornya. Saat itu, bertepatan dengan pembukaan TMMD ke-122 di desanya. Penantian panjangnya pun terwujud, keinginan pembangunan infrastruktur pertanian yang diharapkan warganya kini segera dimulai.

Kepala Desa (Kades) Kerta Buana yang bernama lengkap I Dewa Ketut Adi Basuki ini bercerita bahwa infrastruktur penunjang pertanian di desanya jauh dari kata layak. Terutama jalan usaha tani yang berubah menjadi lumpur ketika hujan dan penuh debu saat terik matahari. Hal ini menyebabkan mobil pengangkut hasil panen tidak bisa menuju lokasi pertanian warganya. “Dengan adanya TMMD ke-122 ini, pembangunan sektor pertanian di Desa Kerta Buana bisa lebih cepat,” cerita I Dewa Ketut.

Satgas TMMD ke-122 dibantu personel Bhayangkara saat membangun gorong-gorong. (Rafi’i/Media Kaltim)

Tepat satu bulan setelah pelaksanaan TMMD ke-122 di Desa Kerta Buana, kini perubahan besar mulai terasa. Jalan usaha tani yang dihampar dengan batuan laterit kini mampu dilalui mobil pengangkut hasil panen. Para petani tidak perlu lagi mengeluarkan biaya lebih. Kesejahteraan mereka pun otomatis meningkat.

“Jalan usaha tani yang lebih baik ini jelas terasa manfaatnya. Dengan adanya TMMD ke-122 ini, biaya operasional petani menurun,” ujarnya lagi.

Begitu pula dengan keberadaan TMAB Pertanian yang dibangun di 4 titik dan Cek DAM Pintu Air. Masalah air kini bukan lagi kekhawatiran para petani. Ketakutan akan kekeringan panjang seperti yang terjadi pada tahun 1986 silam, yang menyebabkan petani di Desa Kerta Buana gagal panen, kini sudah tak lagi menghantui mereka. Saat itu, lahan yang dulunya menghijau tak bisa ditanami padi, mengakibatkan perekonomian masyarakat terganggu, terutama karena mayoritas warga berprofesi sebagai petani.

Keberadaan TMAB Pertanian diyakini mampu menambah frekuensi masa tanam di Desa Kerta Buana. Dengan ketersediaan air yang melimpah, kini petani dapat menanam tiga kali dalam setahun. Ini membawa berkah tersendiri bagi 21 poktan yang mengelola lahan pertanian seluas 360 ha di Desa Kerta Buana. “Harapan saya, poktan kita bisa merawat jalan tersebut agar bisa dimanfaatkan lebih lama. Jangan sampai apa yang sudah dibangun ini digunakan tapi tidak dirawat. Kita harus peduli dengan infrastruktur yang ada,” harapnya.

Senada dengan itu, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar, Bambang Arwanto, juga menyampaikan bahwa program ini sangat membantu Pemkab Kukar dalam mempercepat pembangunan, terutama pembangunan pertanian dalam arti luas. Program unggulan KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang terkait ketahanan pangan sejalan dengan program Pemkab Kukar yang ingin menjadi lumbung pangan bagi Kaltim dan IKN.

Pjs Bupati Kukar, Bambang Arwanto (paling kanan) saat menerima hasil pekerjaan TMMD ke-122 di Desa Kerta Buana. (Rafi’i/Media Kaltim)

Pemilihan Desa Kerta Buana sebagai lokasi sasaran TMMD ke-122 dirasa sangat tepat. Mengingat Desa Kerta Buana merupakan salah satu sentra pertanian di Kecamatan Tenggarong Seberang, namun masih minim infrastruktur penunjang pertanian. Hal ini menambah biaya operasional yang harus ditanggung petani. “Bagaimana TNI mengintervensi ini sehingga program pertanian bisa optimal di Desa Kerta Buana? Hal ini dilakukan dengan cermat oleh teman-teman dari TNI, terutama dari Kodim 0906/Kukar,” jelasnya.

Upacara Penutupan TMMD ke-122 di Desa Kerta Buana, yang dipimpin langsung Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi Revita. (Rafi’i/Media Kaltim)

Apresiasi terus mengalir dari orang nomor satu di Kukar tersebut, mengingat program yang dilakukan di Desa Kerta Buana benar-benar menyentuh. Ia pun berharap kolaborasi serupa dapat terus berlangsung karena setidaknya meringankan tugas pemerintah dan mampu menyasar pembangunan lainnya. Dengan harapan agar sasaran pembangunan sektor pertanian lainnya bisa terwujud. “Kita melihat TNI hadir untuk masyarakat,” tutup Bambang.

TUAI PUJIAN WAKASAD

Wajah takjub ditunjukkan Wakil KASAD Letjen TNI Tandyo Budi Revita saat hadir dalam penutupan TMMD ke-122 di Desa Kerta Buana. Dengan menaiki motor trail bersama Dansatgas TMMD ke-122, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, Pjs Bupati Kukar, dan diikuti pejabat lainnya, ia meninjau satu per satu sasaran TMMD ke-122 yang telah rampung. Senyumnya tak sedikit pun hilang dari wajahnya.

Ia pun melaju di atas jalan usaha tani yang kini sudah bisa dilalui saat cuaca panas maupun hujan. Jalan berlumpur yang dulu kerap dikeluhkan para petani kini tak lagi terlihat.

Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi Revita, saat meresmikan TMAB Pertanian di Dusun Rapak Rejo, Desa Kerta Buana. (Rafi’i/Media Kaltim)

Perjalanan siang itu berakhir di Dusun Rapak Rejo, salah satu lokasi pembangunan TMAB Pertanian. Letjen Tandyo tampak kagum dengan pekerjaan yang selesai dalam waktu satu bulan. Semua itu mampu membuka asa baru bagi pertanian di Desa Kerta Buana. “Dibangun sesuai dengan sasaran-sasaran yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ujar Letjen TNI Tandyo Budi.

Selesainya TMMD ke-122 di Desa Kerta Buana menjadi momentum untuk menyerahkan hasil pekerjaan yang tuntas 100 persen tersebut kepada masyarakat dan kepala daerah. Letjen Tandyo berharap agar poktan dapat menggunakan, menjaga, dan merawatnya dengan baik.

“Kebersamaan yang terjalin selama satu bulan ini menjadi embrio untuk ke depannya agar lebih baik lagi,” pungkasnya.

Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi Revita, saat mencoba langsung aliran air TMAB Pertanian di Dusun Rapak Rejo, Desa Kerta Buana. (Rafi’i/Media Kaltim)

TMMD ke-122 di Kukar pun menjadi bukti nyata dari Dharma Bhakti TMMD dalam mewujudkan percepatan pembangunan wilayah. Diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah wujud kemanunggalan antara TNI dan masyarakat untuk mewujudkan harapan petani dan memperkuat ketahanan pangan Kukar.

Editor: Agus Susanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti