BONTANG – Upaya menciptakan pendidikan yang ramah dan setara bagi semua kalangan, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Bontang kini siap menjadi pelopor sekolah inklusi di Kaltim.
Program ini bertujuan mengintegrasikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ke dalam lingkungan pendidikan reguler, menjadikan SMPN 2 sebagai Center of Excellence dalam pendidikan inklusi yang memberikan kesempatan setara bagi seluruh siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menuturkan bahwa program ini akan memperluas akses pendidikan bagi ABK, sehingga semua anak di Bontang dapat merasakan kualitas pendidikan yang sama.
“Kami berupaya menciptakan lingkungan yang inklusif di mana semua anak dapat belajar bersama dan saling mendukung,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (21/10/2024).
Dalam rangka mendukung program ini, SMPN 2 akan dilengkapi dengan fasilitas ramah disabilitas dan pelatihan intensif bagi guru. Saat ini, ada lima guru yang telah ditugaskan untuk menjalani pelatihan khusus selama empat bulan terkait metode pengajaran bagi ABK.
“Awalnya ada lebih dari lima guru, namun beberapa dari mereka dipromosikan dan dipindah sehingga jumlahnya berkurang,” tambah Bambang.
Tak hanya guru khusus, seluruh staf di SMPN 2 sudah menjalani bimbingan teknis terkait penanganan siswa berkebutuhan khusus. “Inklusi bukan sekadar menyediakan fasilitas, tetapi juga membangun penerimaan di lingkungan sekolah. Semua pihak – siswa, guru, kepala sekolah, komite sekolah, hingga orang tua – harus memahami cara memperlakukan anak berkebutuhan khusus dengan baik,” katanya.
Bambang berharap langkah ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di Bontang untuk mengadopsi program serupa. Saat ini, sebanyak 12 sekolah di Bontang – mulai dari taman kanak-kanak hingga SMA – sudah memiliki fasilitas yang mendukung pendidikan inklusi. SDN 03 BU, misalnya, telah menjadi sekolah inklusi sejak 2011.
“Sekolah inklusi sudah mulai diterapkan baik di sekolah negeri maupun swasta, dan kami berharap program ini terus berkembang,” tutupnya. (mk)
Editor: Agus S