SAMARINDA – Banyak keluarga di Kalimantan Timur (Kaltim) antusias dengan janji program GRATISPOL yang digagas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Seno Aji. Salah satu yang menjadi fokus utama program ini adalah pendidikan gratis dari SMA hingga jenjang doktoral (S3) bagi seluruh warga Kaltim.
Nani, salah seorang ibu asal Samarinda menilai program tersebut bisa membawa angin segar untuk masa depan anak-anaknya yang saat ini duduk di bangku kuliah. Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Kaltim mencapai Rp 5 juta per semester atau Rp 10 juta setahun. Jika hal itu ditanggung pemerintah, Nani bisa mengalokasikan keuangannya untuk kebutuhan yang lain.
“Bisa hemat Rp 1 juta per bulan per anak tentu sangat besar bagi keluarga seperti kami, dan kami bisa menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan lain, seperti tabungan, kesehatan, atau bahkan usaha kecil,” kata ibu dua anak tersebut, Rabu (16/10/2024).
Program GRATISPOL ini akan menanggung seluruh biaya kuliah bagi warga Kaltim yang menempuh pendidikan mulai dari SMA hingga jenjang doktoral (S3). Dengan asumsi rata-rata UKT sebesar Rp 5 juta rupiah per semester, beban keuangan keluarga akan berkurang signifikan, terutama bagi mereka yang memiliki lebih dari satu anak di bangku kuliah.
Program ini dirancang untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kaltim, terutama di tengah persiapan provinsi ini sebagai tuan rumah Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan penghematan hingga Rp 1 juta per bulan per anak, banyak keluarga akan memiliki ruang lebih dalam pengelolaan keuangan rumah tangga.
“Kami berharap, dengan adanya program ini, keluarga-keluarga di Kaltim bisa lebih leluasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Uang yang sebelumnya dialokasikan untuk biaya kuliah, kini bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” jelas Bunga Rengganis, juru bicara tim pemenangan Rudy-Seno.
Pasangan Rudy-Seno percaya bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi individu, tetapi juga bagi ekonomi daerah secara keseluruhan. Dengan semakin banyaknya warga yang bisa menempuh pendidikan tinggi tanpa harus khawatir soal biaya, Kalimantan Timur diharapkan bisa melahirkan lebih banyak tenaga kerja terampil dan siap menghadapi tantangan global.
Lantas dari mana uangnya?
Menurut data dari Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kaltim, jumlah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) APBD Kaltim pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp 976 miliar. Ini berarti bahwa dengan sisa anggaran tersebut pemerintah daerah dapat membiayai pendidikan tinggi untuk seluruh mahasiswa di Kaltim selama setahun penuh
“Kami memahami bahwa banyak yang bertanya apakah program ini dapat diwujudkan (realistis). Namun dengan perhitungan anggaran yang matang, kami percaya Program Pendidikan Gratis SMA sampai S3 bisa dapat kita wujudkan. Sisa anggaran APBD 2023 sudah cukup untuk membiayai program ini selama satu tahun, dan dengan pengelolaan keuangan yang baik, kami yakin program ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” kata Rudy Mas’ud dalam salah satu kesempatan kampanyenya.
Program sekolah gratis yang diusung Rudy-Seno tidak hanya akan meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh warga Kaltim, tetapi juga meringankan beban keuangan keluarga. Dengan penghematan hingga Rp 1 juta per bulan per anak, para ibu kini bisa merasa lebih tenang mengenai masa depan pendidikan anak-anak mereka, sekaligus memperbaiki ekonomi rumah tangga. (MK)