spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Nursalam Desak Dispopar Segera Atasi Masalah Sampah di Wisata Mangrove Bontang

BONTANG – Anggota DPRD Bontang, Nursalam, geram terhadap tanggapan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) terkait kurangnya anggaran untuk pengadaan tempat sampah dan penambahan petugas kebersihan di kawasan wisata Mangrove Berbas Pantai.

Menurutnya, pernyataan tersebut tidak seharusnya keluar dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terutama ketika masalah ini berkaitan langsung dengan keluhan masyarakat.

“OPD tidak boleh berdalih dengan alasan anggaran yang kurang, apalagi ini terkait masalah sampah di kawasan objek wisata yang sudah menjadi perhatian warga,” tegas Nursalam.

Ia menilai, pernyataan ini menunjukkan kurangnya perencanaan anggaran yang tepat di OPD terkait, khususnya untuk penanganan masalah kebersihan yang dapat diprediksi. Sampah di objek wisata, menurut Nursalam, adalah masalah yang terus-menerus dan harus sudah diprioritaskan sejak awal.

“Sampah itu kan jelas, setiap hari ada. Tidak bisa berdalih tidak ada anggaran. Ini bukan masalah yang tiba-tiba muncul, jadi harusnya sudah masuk dalam perencanaan anggaran,” tambahnya.

Nursalam juga mempertanyakan profesionalisme Dispopar dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Menurutnya, penanganan masalah kebersihan di objek wisata adalah bagian dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) OPD, dan seharusnya tidak ada alasan untuk saling lempar tanggung jawab.

“Kamu kan diangkat untuk menangani hal ini. Kalau tidak ada progres, lalu apa yang sudah kamu kerjakan? Saling lempar tanggung jawab itu menandakan kurangnya pemahaman terhadap tupoksi,” ujarnya dengan nada tegas.

Sebelumnya, Kepala Dispopar Bontang, Rafidah, mengakui bahwa pihaknya sudah melakukan beberapa upaya, termasuk menempatkan tempat sampah dan memasang jala untuk mencegah sampah masuk ke area wisata. Namun, ia juga menyoroti bahwa tempat sampah sering hilang dan sampah kiriman dari luar masih menjadi masalah.

“Kami sudah menaruh tempat sampah di beberapa titik, tapi sering hilang. Jala untuk mencegah sampah kiriman dari luar juga sering dibobol,” ungkap Rafidah.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya berencana menambah jumlah tenaga kebersihan di kawasan Mangrove Berbas Pantai, dari dua orang menjadi tiga orang dengan sistem tiga shift. Namun, realisasi penambahan tenaga kebersihan baru bisa dilakukan tahun depan karena keterbatasan anggaran tahun ini.

“Kita kekurangan tenaga kebersihan. Rencananya akan kita tambah jadi tiga orang, tapi anggaran untuk itu baru bisa terealisasi tahun depan,” katanya.

Nursalam berharap Dispopar dapat lebih serius menangani masalah kebersihan di kawasan wisata Mangrove Berbas Pantai, karena area tersebut menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Bontang. Menurutnya, penanganan sampah harus menjadi prioritas untuk menjaga citra positif objek wisata di mata pengunjung.

“Masalah kebersihan ini harus segera diselesaikan. Kita tidak bisa terus membiarkan area wisata tercemar oleh sampah karena akan merusak citra daerah,” tutup Nursalam. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti