JAKARTA – Usai dilantik menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan untuk menerapkan wajib belajar 13 tahun.
Menurutnya, wajib belajar 13 tahun ini bukan berarti lama waktu belajarnya 13 tahun. Akan tetapi juga memperhatikan pendidikan pra sekolah.
“Itu juga yang memang menjadi fondasi untuk pendidikan di Tanah Air kita ini,” kata Mu’ti saat ditemui wartawan, Senin (21/10/2024).
Dijelaskan, pendidikan pra sekolah itu menjadi suatu hal yang sangat penting di banyak negara maju. Namun, Mu’ti menegaskan, pendidikan pra sekolah itu tidak semuanya harus diselenggarakan di sekolah formal.
“Kita kan punya lembaga pendidikan informal dan lembaga pendidikan formal,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Mu’ti, pihaknya akan mendorong kemitraan-kemitraan strategis dengan masyarakat. Sehingga, menjadikan pendidikan ini sebagai gerakan pencerahan, gerakan pencerdasan yang inklusif, partisipatif, dan juga adaptif.
“Mereka yang selama ini tidak bisa melanjutkan pendidikan karena tempat tinggalnya, karena keadaannya, karena keadaan fisiknya, juga karena faktor-faktor lain bisa menyelesaikan pendidikannya,” pungkasnya.
Pewarta : Nicha R