JAKARTA – Akademisi Rachmat Pambudy terpilih sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Profesor Dr. Insinyur Rachmat Pambudy, M.S. sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,” ucap Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu.
Rachmat Pambudy menggantikan Suharso Monoarfa yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Rencananya, pelantikan resmi akan dilaksanakan pada Senin (21/10) pagi, diikuti dengan serah terima jabatan Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2019-2024 kepada Rachmat Pambudy, sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas periode selanjutnya.
Sebelumnya, pada Senin (14/10), Rachmat bersama 49 orang lainnya dipanggil ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan tersebut, Rachmat mengonfirmasi bahwa kehadirannya terkait penugasan dalam pemerintahan Prabowo, meskipun ia belum menyebutkan posisi yang akan diembannya.
Rachmat Pambudy, yang lahir di Yogyakarta pada 23 Desember 1956, merupakan akademisi yang menempuh pendidikan di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia juga meraih gelar magister di bidang Komunikasi Pembangunan dari universitas yang sama.
Pada tahun 1999, Rachmat menyelesaikan gelar doktor di bidang Penyuluhan Pembangunan dari IPB, dan kemudian diangkat sebagai Guru Besar di bidang Kewirausahaan pada tahun 2022.
Selain berkarier sebagai akademisi dan dosen di IPB, Rachmat juga berperan sebagai peneliti di Pusat Studi Pembangunan Lembaga Penelitian IPB dan di Jonggol Animal Science Teaching and Research Unit (JASTRU). Pada tahun 1988, dia mendirikan Unit for Socio and Economic Study and Evaluation (USESE) Foundation dengan fokus di bidang pertanian.
Pada tahun 2004, Rachmat menjabat sebagai pejabat struktural di Kementerian Pertanian di bawah Menteri Pertanian Bungaran Saragih, dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) periode 2003-2007.
Pada tahun 2009, Partai Gerindra sempat mencalonkan Rachmat untuk masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, tetapi Gerindra kemudian memutuskan untuk tidak bergabung dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rachmat juga aktif di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), menjadi Sekretaris Jenderal dan kemudian Wakil Ketua Umum, mendampingi Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum HKTI periode 2010-2015. Pada tahun 2015, Rachmat diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina HKTI, dan pada tahun 2016 mendirikan serta menjadi Dewan Pakar di LSM Komite Pemantau dan Pengawasan Pertanian Indonesia (KP3I).
Selain itu, Rachmat turut berperan di dunia korporasi dengan menjabat sebagai Komisaris Independen PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Tbk sejak tahun 2018. NSS adalah produsen minyak kelapa sawit terkemuka yang mengelola perkebunan sawit di Kalimantan Tengah. (ant/MK)
Editor: Agus S.