spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tinjau Pembangunan Drainase, Bupati Sri Juniarsih: Penanganan Banjir Harus Jadi Prioritas


TANJUNG REDEB – Progres pembangunan drainase di Jalan SMP, Kelurahan Sei Bedungun telah mencapai 80 persen. Penanganan tersebut merupakan tahap akhir dari seluruh rangkaian penanganan banjir di sekitar Jalan Kedaung yang kerap banjir.

Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, penanganan banjir di lokasi tersebut telah dilakukan sejak 2021. Kelurahan Sei Bedungun, khususnya di Jalan Kedaung dan Jalan SMP menjadi salah satu fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk penanganan banjir.

“Sejak 2021 penanganan banjir di sana menjadi prioritas kami dan tahun ini kembali diprogramkan pembangunan drainase di Jalan SMP,” ucapnya usai meninjau progres drainase di Jalan SMP.

Diharapkan dengan pembangunan drainase itu, penanggulangan banjir di Kelurahan Sei Bedungun dapat dituntaskan. “InsyaAllah tahun 2024 ini akan selesai penanganan rawan banjir di Sei Bedungun,” ucapnya.

Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pranata menuturkan, pada 2021-2022 lalu pihaknya telah membuat kolam detensi atau kolam resapan yang konstruksinya dibarengi dengan pembangunan beronjong. Guna kolam resapan tersebut untuk menampung aliran air hujan yang tidak terlalu deras.

“Apabila hujan turun bisa ditampung pada kolam resapan, sehingga mengurangi genangan air yang ada di jalan,” bebernya.

Dengan luasnya area Sei Bedungun dan banyaknya pembukaan lahan di wilayah atas, sayangnya kolam tersebut tidak terlalu maksimal berfungsi. Tahun ini bakal ditembuskan saluran pembuangan dari kolam resapan menuju ke sungai.

Adapun kegiatan yang dimaksud adalah pembangunan drainase kawasan Sei Bedungun yang nilainya sekitar Rp 30 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni 2024. Progres saat ini sudah dibuatkan saluran pembuangannya dari Jalan Muslimin sampai ke sungai. Targetnya pekerjaan selesai sampai akhir Desember.

“Tapi sepertinya belum sampai Desember pekerjaan drainase ini sudah selesai. Kemungkinan Oktober ini selesai,” imbuhnya.

Sebenarnya, kata Hendra, jalur penanganannya tersebar. Hanya saja yang saat ini menjadi fokus adalah Jalan SMP sepanjang 600 meter (M). Sedangkan, untuk pembangunan drainase di Jalan Kedaung sudah tuntas dikerjakan, tinggal dirapikan lagi di Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau.

Pihaknya juga tengah mengerjakan drainase dari simpang Jalan Muslimin menuju ke kolam resapan. Apabila pekerjaan tersebut selesai, diyakini dapat menekan banjir yang terjadi di Kedaung.

Kendati demikian, seiring dengan perkembangan Kabupaten Berau, tentunya pekerjaan penanganan banjir ini tidak menjadi akhir dari semuanya. Suatu saat tetap akan ada maintenance atau pemeliharaan, pengembangan dan perbaikan lagi. Tergantung perubahan pengembangan wilayah perkotaan.

“Harapan saya masyarakat tetap menjaga area resapan, dan kawasan hijau jangan dihilangkan semua,” paparnya.

Hal itu dikatakannya dapat menyumbang pencegahan banjir, hingga keindahan kota, dan berpengaruh pada tingkat kesehatan. Disyukuri dalam beberapa tahun terakhir penanganan banjir menjadi fokus pemerintah daerah.

Sementara pihaknya tidak ada lagi usulan penanganan banjir untuk wilayah Jalan Kedaung dan sekitarnya pada APBD-P 2024. Sebab sudah dianggap tuntas. (adv/dez)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti