spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Soal Program Gratispol Rudy-Seno, Andi Satya: Belum Dimulai, Sudah Dikatakan Mustahil

SAMARINDA – Politikus Golkar sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mendukung program Gratispol yang menjadi fokus pasangan calon (paslon) Rudy Mas’ud dan Seno Aji.

“Karena saya berlatar belakang pendidikan dan medis, jadi bukan semata-mata karena saya ada di Partai Golkar. Saya melihat, program tersebut memang pantas diperjuangkan,” katanya setelah Rapat Paripurna ke-5 di Gedung Utama B, Samarinda, pada (17/10/2024).

Pria kelahiran Ujung Pandang 41 tahun lalu itu menilai program Gratispol akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Kaltim. Program tersebut bukan hanya mencakup pendidikan, tetapi juga kesehatan. Selain itu, ia ingin menepis keraguan masyarakat mengenai pelaksanaan program tersebut jika Rudy-Seno terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim.

“Banyak orang yang salah paham, belum dimulai sudah dikatakan tidak mungkin,” tegasnya.

Baginya, jika dianalisis lebih mendalam, program tersebut justru sangat realistis. Misalnya, Sekolah Menengah Atas (SMA) saat ini sudah dilaksanakan secara gratis. Menurutnya, anak-anak SMA kini telah ditanggung oleh pemerintah, tetapi program Gratispol tidak berhenti pada sekolah gratis saja, melainkan juga mencakup seragam gratis, sepatu gratis, hingga buku gratis.

“Anggarannya dari mana? Ya dari APBD. Cukup tidak? Ya cukup. APBD Kaltim tahun 2025 diprediksi mencapai 21 triliun. Sedangkan amanat Undang-Undang, minimal 20% dialokasikan untuk pendidikan. Artinya, sekitar 4 triliun. Keterlaluan kalau tidak bisa menggratiskan,” jelasnya.

Berbicara mengenai total biaya untuk penggratisan SMA hingga Uang Kuliah Tunggal (UKT), diperkirakan mencapai 1,8 triliun. Masih banyak sisa dari 4 triliun, sehingga sisanya bisa digunakan untuk membangun atau merevitalisasi sekolah-sekolah lama. Itulah pandangan Andi Satya terhadap pelaksanaan program penggratisan pendidikan hingga kuliah.

“Pokoknya harus bisa menyejahterakan masyarakat Kaltim. Salah satunya melalui pendidikan dan juga kesehatan. Jangan kita anggap pendidikan ini sebagai biaya yang mahal. Ini investasi, jadi meskipun kita mengeluarkan biaya mahal untuk pendidikan saat ini, kita akan menuai hasilnya mungkin 10-15 tahun mendatang,” terang Andi Satya. (Rul)

Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Agus S

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti