TANJUNG REDEB – Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Berau, Muhammad Said optimistis penyerapan Dana Desa (DD) yang disalurkan bisa maksimal, meski penyalurannya saat ini berbeda dengan tahun lalu.
Dia mengungkapkan, penempatan dana desa sendiri memang untuk memaksimalkan pembangunan di kampung-kampung yang ada. Tentu penerapannya untuk memberikan manfaat pelayanan kepada masyarakat di suatu kampung itu sendiri.
“Artinya kita harap jangan muncul persoalan masalah hukum dari dana desa,” ujarnya.
Oleh karena itu menurut Said, memang seharusnya perlu pengawasan yang ketat dalam penyalurannya. Sehingga ketika sudah selektif dalam penyaluran, maka harapannya pembangunan dengan dana desa sudah tepat peruntukkannya.
“Kita berharap adanya pendamping desa, progam jaga desa oleh kejaksaan, serta fasilitator kampung itulah yang akan memberikan bimbingan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, Tenteram Rahayu, menyebut, tak ada perbedaan besar terkait perubahan penyaluran dari tiga kali setahun menjadi dua kali setahun.
“Itu biasa dan tidak berdampak signifikan dalam penerapannya di lapangan,” ujarnya.
Sehingga, dirinya pun masih optimistis dengan penyaluran dana desa oleh Pemerintah Pusat sebanyak dua kali dalam setahun. Tentu, DPMK juga mendorong pemerintah kampung bisa memaksimalkan penyaluran tersebut untuk pembangunan dalam menyempurnakan pelayanan kepada masyarakat.
“Tentu kami juga di lapangan mendampingi, sehingga penyalurannya, atau penggunaannya bisa tepat guna dan bermanfaat,” tandasnya. (adv/dez)
