BONTANG – Kepatuhan masyarakat Bontang terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) dinilai masih rendah. Hal ini terbukti, masih banyaknya kafe-kafe yang pengunjungnya membludak. Sehingga menimbulkan kerumunan dan abai terhadap prokes.
Untuk itu, aparat gabungan bakal lebih tegas lagi menindak di lapangan. Sejumlah sanksi bakal diberikan ke pengelola atau pemilik kafe, bila masih kedapatan melakukan kesalahan yang sama. Mulai pemberian denda, hingga memberikan rekomendasi agar operasional kafe ditutup.
“Kami siap mendukung Satpol PP melakukan aksi tegas dalam menegakkan Perwali tentang prokes,” ujar Kabag Ops Polres Bontang, Kompol Ahmad Abdullah saat memimpin patroli gabungan ke sejumlah kafe di Bontang, Sabtu (26/6/2021) malam.
Namun demikian, lanjut dia, bagi para pelanggar, masih diberikan peringatan dan pendataan identitas pemilik atau pengelola kafe. Diharapkan beberapa hari ke depan, ketentuan tersebut dapat diterapkan.
Aparat gabungan meminta, agar pemilik atau pengelola kafe membatasi pengunjung maksimal 30 persen dari total kapasitas. Selain itu, jam operasional pun dibatasi hingga pukul 21.00 Wita. Apabila melewati dari jam tersebut, pemilik atau pengelola kafe hanya diminta melayani dengan sistem bawa pulang (take away).
Sebagai informasi, dampak melonjaknya kasus covid-19 di Bontang beberapa minggu terakhir, membuat aparat gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, dan BPBD, gencar patroli yustisi. Sasaran utamanya, yaitu kerumunan di rumah makan, kafe, ataupun angkringan. (bms)
