spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Corona Menggila, 22 Anak Terkena, Hotel Isolasi Penuh, Asrama Haji Balikpapan Kembali Jadi Pilihan

BALIKPAPAN – Kasus Covid-19 makin menggila di Balikpapan. Sejumlah anak di bawah umur menjadi korban keganasan virus mematikan itu. Imbasnya, tingkat keterisian tempat pengobatan Covid-19 di sejumlah fasilitas kesehatan dikabarkan mulai mengalami krisis.

Aparat negara akhirnya mulai bersikap menghadapi fenomena ini. Percepatan vaksinasi Covid-19 digaungkan. Peraturan daerah Balikpapan yang mengatur sanksi denda bagi pelanggar protokol kesehatan disahkan legislatif.

Juru Bicara Satuan Tugas Penangan Covid-19 sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty, membenarkan telah terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Minyak. Hasil investigasi Tim Satgas, beber dia, peningkatan mulai terjadi setelah Idulfitri 1442 Hijriah, atau Mei lalu.

“Karena kami menganggap, seminggu sebelum Lebaran, sudah terjadi kumpul-kumpul keluarga,” kata Dio, panggilan pendek Andi Sri Juliarty, Sabtu, 26 Juni 2021.

Dia menanggapi soal temuan 144 kasus terkonfirmasi Covid-19 pada Jumat, 25 Juni lalu. Dipastikannya, ini adalah jumlah terbanyak selepas Hari Raya umat Islam. Di antara 144 kasus tadi, terdapat 22 kasus anak di bawah usia 18 tahun dan ibu rumah tangga sebanyak 28 kasus.

Dalam tiga pekan ini, sebut Dio, jumlah kasus Covid-19 yang menyasar anak-anak di Balikpapan mencapai 249 kasus. Dia menyampaikan bahwa kasus Covid-19 yang menyeret anak-anak terjadi di hampir semua daerah di Indonesia. “Kami mengamati, selama dua minggu belakangan ini, selalu ada kasus anak,” sebutnya.

Imbas lonjakan kasus,  hampir seluruh fasilitas kesehatan untuk penangan Covid-19 di Balikpapan telah penuh. Bahkan, Hotel Grand Tiga Mustika dan Wisma Lestari yang disulap Pemkot Balikpapan sebagai tempat isolasi Covid-19, dipastikannya sudah terisi semua.

“Secara keseluruhan, keterisian ruang isolasi Covid-19 di Balikpapan mencapai 87,8 persen, dan ICU sudah di atas 90 persen,” bebernya.

Selain hotel, ICU khusus anak penderita Covid-19 di RS Pertamina dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo, juga telah penuh. Di kota ini, pengobatan anak penderita Covid-19 hanya ada di dua rumah sakit tersebut. “Ya, ICU anak sudah terisis semua,” imbuhnya.

Mengingat terjadi lonjakan kasus, perempuan berkeredung itu mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah. Terutama tidak melibatkan atau mencegah anak-anak berkegiatan di luar rumah. Hal tersebut diyakininya mampu mencegah penularan Virus Corona.

“Kita perlu melakukan strategi bagaimana mencegah penularan terhadap anak dengan melakukan pembatasan,” ujar Dio.

Secara akumulasi, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim, kasus Covid-19 di Balikpapan mencapai 18.216 kasus hingga Sabtu  (26/6/2021). Dengan perinciannya, 1.008 pasien dalam perawatan medis, 626 pasien meninggal dunia, dan 16.582 pasien dinyatakan sembuh.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, membenarkan bahwa saat ini kasus Covid-19 sedang meningkat tajam dan tempat pengobatan Covid-19 sudah hampir penuh. Sebagai solusinya, ia telah mengajukan peminjaman kepada Pemprov Kaltim, untuk kembali menggunakan Asrama Haji di Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Rahmad yakin Asrama Haji sudah bisa digunakan dalam waktu dekat. Mengingat, ibadah haji tahun ini sudah dipastikan batal. “Insyaallah, pasti diizinkan Pak Gubernur untuk ditindaklanjuti ke Kementerian Agama, supaya tempat itu bisa dipakai lagi,” ujarnya.

Selain menambah kapasitas tempat, aparat juga menyerukan percepatan vaksin dalam rangka menanggulangi pandemi. Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Kaltim, Inspektur Jenderal Polisi Herry Rudolf Nahak, usia berdialog dengan Presiden Joko Widodo membahas percepatan vaksinasi Covid-19 secara daring pada Jumat (25/6/2021).

Sebagai bentuk dukungan, kepolisian menggelar vaksinasi Covid-19 massal di sejumlah tempat di Balikpapan pada Sabtu (26/6/2021). Kegiatan ini sekaligus dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-75.

“Kami siap memvaksin tiga kali lipat dari jumlah biasannya. Tapi, bergantung pada ketersediaan vaksin,” kata Kapolda.

Pada hari yang sama, vaksinasi massal juga digelar Komando Daerah Militer VI/Mulawarman di Lapangan Sudirman, Balikpapan Kota. Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayor Jenderal Heri Wiranto, menyatakan bahwa kegiatan tersebut untuk mendukung percepatan vaksinasi Covid-19.

“Kami menargetkan sehari bisa 1.000 orang divaksin. Jadi, mari kita laksanakan vaksinasi supaya segera mendapatkan kekebalan imunitas,” ujar Mayjen Heri Wiranto.

Sementara itu, DPRD Balikpapan telah mengesahkan revisi Perda Balikpapan No 10/2017, tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum pada Jumat (25/6/2021). Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Budiono, menyebut perda tersebut turut mengatur soal penerapan protokol kesehatan.

Dengan adanya perda ini, lanjut Budiono, para pelanggar protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker atau membuat kerumunan, bisa dijerat denda. Jeratan ini tidak hanya berlaku bagi masyarakat, tapi juga perusahaan dan tempat usaha.

“Untuk dunia usaha maupun perusahaan, sanksi bagi yang melanggar prokes mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta. Sedangkan warga yang tidak pakai masker Rp 100 ribu,” sebut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Ditambahkan Budiono, bagi tempat ibadah dan lembaga pendidikan yang melanggar protokol kesehatan akan dikenakan teguran hingga dua kali. Jika tidak diindahkan, tempat tersebut akan ditutup sementara. “Perda ini tujuannya untuk menekan penyebaran Covid-19. Harapannya, tentu agar warga Balikpapan sehat semua” tutupnya. (kk/prs)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img