KUTAI BARAT – Pembangunan infrastruktur jalan dari kampung ke kecamatan hingga ibu kota Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menjadi prioritas utama Bupati FX Yapan dan Wakil Bupati H. Edyanto Arkan di tahun 2024.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas wilayah dan mempercepat pembangunan daerah, khususnya di kawasan pedesaan.
“Program infrastruktur jalan ‘Mantap’ menjadi fokus kami. Meskipun program pemerintah sudah dirancang dengan baik, jika akses jalan tidak ada, pembangunan tidak akan maksimal. Oleh karena itu, saya dan Pak Edyanto berusaha memastikan seluruh kampung hingga kecamatan di Kutai Barat terkoneksi dengan baik,” beber Bupati FX Yapan saat ditemui pada Selasa (1/10/2024).
Saat ini, jalan yang telah menggunakan rigit beton di wilayah Kutai Barat mencapai sekitar 80 persen. Salah satu contohnya adalah di Kecamatan Damai, di mana hampir seluruh jalan sudah terbeton. Pembangunan ini, menurut Yapan, dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan konektivitas antarwilayah terus meningkat.
Bupati FX Yapan juga mengungkapkan bahwa jalan dari Kampung Kelian ke Kecamatan Nyuatan, serta dari Kampung Tanjung Isuy di Kecamatan Jempang, diproyeksikan selesai pada tahun 2025. Begitu pula dengan jalur dari Kecamatan Siluq Ngurai menuju Gunung Bayan dan Muara Pahu, serta dari Muara Pahu ke Kecamatan Penyinggahan hingga batas Kabupaten Kutai Kartanegara, yang saat ini sudah terkoneksi.
“Pada 2025 mendatang, jalan di Kampung Muara Ohong, Kampung Tanjung Jone, dan Kampung Pulau Lanting juga akan selesai seluruhnya,” ungkap Yapan.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa jalan mantap adalah jalan yang sudah diaspal atau menggunakan rigit beton. Dari total 190 kampung dan 4 kelurahan di 16 kecamatan, hanya tersisa beberapa kampung yang belum beraspal. Beberapa kecamatan seperti Barong Tongkok, Melak, Damai, Linggang Bigung, Nyuatan, Tering, Long Iram, Mook Manar Bulatn, dan Sekolaq Darat hampir seluruhnya sudah terkoneksi dengan jalan mantap.
“Misalnya Kecamatan Damai, hampir semua jalannya sudah menggunakan rigit beton, hanya tersisa sedikit. Begitu juga di Nyuatan, tinggal Kampung Sentalar yang belum selesai. Sementara di Kecamatan Muara Lawa, hanya beberapa kampung seperti Muara Begai yang masih dalam proses,” jelasnya.
Di Kecamatan Siluq Ngurai, wilayah bagian bawah sudah seluruhnya memiliki jalan mantap, sementara daerah atas seperti Lendian dan Kendesiq masih dalam pengerjaan. “Kampung-kampung di Kecamatan Jempang, termasuk Tanjung Isuy, diproyeksikan akan selesai pada 2025,” pungkas Yapan. (diskominfokubar/adv)
Pewarta: Ichal
Editor: Agus S
