SAMARINDA – Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Kalimantan Timur memasuki tahap kampanye yang berlangsung dari 25 September hingga 23 November 2024. Sebelumnya, “Deklarasi Pilkada Damai” telah digelar di Balikpapan pada Selasa (24/9/2024) untuk menjaga sportifitas dalam Pilkada.
Galeh Akbar Tanjung, anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kaltim, mengungkapkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan dalam pelaksanaan Pilkada di Kaltim. Hal ini membuat Kaltim termasuk dalam lima besar wilayah dengan tingkat kerawanan pemilu yang tinggi.
“Masih ada faktor pengganggu, seperti cuaca dan politik uang,” ungkap Galeh.
Menurut Galeh, kondisi cuaca berpotensi mengganggu distribusi logistik antarwilayah di Kaltim. Namun, yang lebih dikhawatirkan adalah praktik politik uang, yang dinilai dapat merusak kondusivitas Pilkada dan integritas demokrasi di Kaltim.
“Terkait kampanye, politik uang masih menjadi salah satu tantangan utama. Masyarakat seharusnya menentukan pilihan tanpa intervensi atau imbalan dari pihak manapun. Politik uang ini sangat mengganggu proses demokrasi,” jelasnya.
Galeh berharap semua pihak bertarung secara adil agar masyarakat bisa memilih dengan mandiri. Ia juga mengimbau pasangan calon (Paslon) untuk menjalankan kampanye yang mencerdaskan pemilih dengan menjelaskan visi, misi, dan program-program mereka. (Adv/Rul)
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Agus S