SAMARINDA – Pada ajang Pameran Kaligrafi MTQ Nasional ke-30 yang berpusat di gedung Plenary Hall Convention Center, Komplek Gelora Kadrie Oening Samarinda, Seniman Kaligrafi asal Boyolali, Jawa Tengah, J. Hasanto, menyatakan bahwa tujuannya mengikuti pameran ini adalah untuk memperkenalkan dan memopulerkan seni kaligrafi 3D di Indonesia.
Hasanto yang karyanya dipamerkan bersama dengan ratusan karya kaligrafi seniman berbagai negara ini berharap karyanya bisa diterima oleh masyarakat luas dan diaplikasikan di tempat-tempat umum seperti halaman masjid, taman, maupun bundaran kota.
“Di luar negeri, seperti di Jazirah Arab, kaligrafi 3D sudah umum, sementara di Indonesia belum begitu banyak. Saya ingin kaligrafi 3D ini bisa membumi di Indonesia,” ujar Hasanto, Kamis (12/8/2024).
Dalam pameran ini, Hasanto menampilkan tiga karya kaligrafi. Salah satu karya utamanya adalah kaligrafi poligonal dengan lafaz “Muhammad”, yang merupakan hasil pengembangan dari pemikirannya sendiri.
Dia menggunakan bahan-bahan seperti kuningan, tembaga, dan besi untuk menciptakan patung kaligrafi berbentuk tiga dimensi yang unik dan artistik.
Selain berperan sebagai seniman, Hasanto juga ingin menjadi pelopor kaligrafi 3D di Indonesia. Menurutnya, ada peluang besar untuk memperkenalkan seni ini, terutama karena bahan-bahan seperti kuningan dan tembaga sudah sering digunakan di daerah asalnya, Tumang, Boyolali, yang merupakan pusat kerajinan perkakas dari bahan tersebut.
Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, Hasanto yakin bahwa kaligrafi 3D dapat berkembang pesat dan menjadi bagian dari identitas seni dan budaya Indonesia.
“Saya berharap pemerintah bisa merespons dan mendukung karya seni ini, serta memberikan kesempatan bagi kami untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek besar di Indonesia,” tambah Hasanto.
Penulis: Hanafi
Editor : Nicha R
