spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Perbaiki Kilang Badak LNG, Investor Uni Emirat Siap Kucurkan Rp 35 Triliun

BONTANG – Wali Kota Bontang, Basri Rase menyebut, perusahaan Emirates Specialized Contracting & Oilfield Services (ESCO) asal Uni Emirat Arab (UEA), berencana berinvestasi senilai Rp 35 triliun untuk mengembangkan kilang Badak LNG yang sudah tidak aktif lagi.

Saat ini, sambung Basri, kilang Badak LNG yang aktif hanya dua unit. Satu kilangnya untuk beroperasi, dan satu lagi untuk berjaga (standby). “Selain berinvestasi di Bontang, ESCO juga akan berinvestasi di Kaltim senilai 15 triliun seperti di Balikpapan dan di daerah ibu kota baru,” terangnya.

Banyaknya investor yang berniat berinvestasi di Kota Taman memang menjadi program prioritasnya. Apalagi Bontang telah ditetapkan sebagai kota gas industri berbasis kimia dan kondensat oleh pemerintah pusat, sehingga membuat pemkot harus ramah terhadap investasi.

“Sejak dilantik hingga saat ini, saya terus memanfaatkan relasi saya yang ada di pemerintah pusat untuk mendatangkan investor,” tutur Basri saat memberikan sambutan pada temu alumni nasional  Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB) Bontang, di pendopo rumah jabatan Wali Kota, Sabtu (19/6/2021).

Ditanya soal rencana pembangunan kilang Bontang yang saat ini masih simpang siur, Basri tetap optimistis kilang akan dibangun oleh pemerintah pusat. “Insya Allah,” tuturnya singkat.

Selain soal investasi minyak dan gas, Bontang saat ini juga telah menjalin komunikasi dengan investor asal Malaysia yakni PT PMA MPDT Capital, anak perusahaan MPDT Capital Berhad.

Perusahaan tersebut tertarik berinvestasi pada penyediaan air bersih dengan sistem penyulingan air laut, atau desalinasi. “Masih masa perkenalan,” tandas Sekretaris Daerah (Sekda) Aji Erlynawati saat dikonfirmasi. (bms)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti