TENGGARONG – Persaingan sengit bakal mewarnai M Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kutai Kartanegara (Kukar) 2024. Total ada 3 bakal pasangan calon (bapaslon) yang mendaftarkan dirinya untuk memperebutkan kursi Kukar 1 hingga 5 tahun ke depan.
Tidak hanya melalui jalur partai politik (parpol) saja. Namun di Pilkada Kukar 2024 ini, kembali menghadirkan pasangan yang berasal dari jalur perseorangan atau independen. Meski tidak diusung oleh parpol yang duduk di DPRD Kukar, namun jalur independen dianggap bisa turut mengawal aspirasi masyarakat.
Meski Terjal, AYL-AZA Siap Bertarung Lewat Jalur Independen
Pasangan Awang Yacoub Luthman (AYL) dan Ahmad Zais (AZA), sukses melalui jalan terjal, untuk maju dalam Pilkada Kukar 2024. Serangkaian tahapan pun sudah dilalui keduanya, yakni mengumpulkan dukungan dari masyarakat, sebagai syarat lolos jalur independen.
Keduanya berhasil mengumpulkan syarat dukungan minimal maju jalur independen, meski harus melalui tahapan perbaikan. Walaupun panjang, usaha keduanya pun terbilang sukses.
Berawal dari mengumpulkan 53.993 dukungan dari masyarakat yang berada di 20 kecamatan. Pada Minggu (12/5/2024) silam, sekitar pukul 23.00 Wita. Dengan harapan bisa memenuhi persyaratan dukungan minimal sebanyak 40.730 dukungan. Namun hanya 9.067 dukungan yang dinyatakan Memenuhi Syarat. Sedangkan 33.275 surat dukungan lainnya dinyatakan Belum Memenuhi Syarat (BMS), dalam proses verifikasi administrasi (vermin).
Dengan diserahkannya 50.319 dukungan tambahan ke KPU Kukar untuk tahapan perbaikan, AYL mengatakan pihaknya saat ini telah mengantongi 59.386 surat dukungan. Jika ditambah dengan data MS yang menyentuh angka 9.067 pada tahap sebelumnya.
“Sekarang sudah meningkat, jadi ada tambahan cukup signifikan. Tambahan itu akan mengcover kalau ada data yang bermasalah atau kekurangan,” sebutnya.
Pasangan ini pun berhasil melewati tahapan, melalui Rapat Pleno Penetapan Pemenuhan Syarat Dukungan Calon Perseorangan, pada Senin (19/8/2024) di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong.
Bapaslon AYL-Ahmad Zais sendiri diketahui memenuhi syarat untuk maju berkontestasi di Pilkada Kukar 2024, setelah mengumpulkan syarat dukungan minimal sebanyak 41.466 dukungan, dari sebaran 20 kecamatan.
Jalan panjang memang dilalui pasangan AYL-Ahmad Zais selama mengikuti tahapan pencalonan jalur perseorangan. Yakni harus melalui dua kali verifikasi administrasi (vermin) dan dua kali verifikasi faktual (verfak). Pada verfak kesatu, pasangan ini hanya berhasil mengumpulkan 27.305 syarat dukungan minimal yang Memenuhi Syarat (MS).
Kemudian pada verfak kedua berhasil mengumpulkan 14.161 syarat dukungan minimal yang MS. Dengan jumlah total 41.466 dukungan dari syarat minimal sebanyak 40.730 dukungan.
Pasangan ini pun bukan orang baru di dunia politik Kukar. Keduanya pun pernah merasakan duduk sebagai legislator DPRD Kukar. AYL misalnya, pria yang menjabat sebagai ketua Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kukar ini, sudah dua kali duduk di DPRD Kukar. Yakni sebagai ketua DPRD Kukar periode 2009-2014, dan kembali duduk pada periode 2014-2019. Dan ia pun tercatat pernah menjabat di KNPI dan Pemuda Pancasila Kalimantan Timur (Kaltim). Pun hingga kini, masih aktif sebagai akademisi dan dosen di salah satu universitas di Tenggarong.
Sementara pasangannya, Ahmad Zais atau AZA pun demikian. Kenyang akan perjalanan sebagai seorang legislator. Dua periode dihabiskan oleh politikus asal Kelurahan Dondang, Kecamatan Muara Jawa ini. Masing-masing anggota DPRD Kukar periode 2014-2019, berlanjut di periode 2019-2024.
Pasangan yang mendaftarkan diri pertama kalinya, untuk menjadi Paslon bupati dan wakil bupati Kukar ini. Mengusung tagline Etam Nyaman Sama-sama, yakin membawa semangat perubahan, dan meneruskan pekerjaan yang dianggap sudah dirasakan masyarakat Kukar.
Pasangan ini pun fokus pada layanan dasar masyarakat dan sektor pertanian. Ia ingin menghapus kebijakan BPJS Kesehatan Kelas 3, dengan memberikan pelayanan yang setara kepada masyarakat.
Peningkatan pelayanan kebutuhan sekolah juga menjadi perhatian, seperti penyediaan seragam dan buku sekolah yang sering dikeluhkan oleh para orang tua saat memasuki tahun ajaran baru.
AYL juga berani menargetkan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Kukar hingga menjadi 1 persen, dengan menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang saat ini baru mencapai Rp 500 miliar.
“Dengan PAD yang besar, kami akan mengalokasikannya untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendidikan,” lanjutnya.
Sektor pertanian juga menjadi fokus yang diusung oleh pasangan AYL-AZA. Mereka berencana mencetak 5-10 ribu hektare sawah baru untuk memenuhi kebutuhan beras di Kukar, sehingga tidak perlu mendatangkan dari luar pulau.
“Insya Allah, target kami adalah mencetak 5-10 ribu hektare sawah baru untuk memenuhi kebutuhan beras di Kukar,” tutup AYL.
Penulis : Muhammad Rafi’i
Editor : Nicha R