SANGATTA – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengadakan kegiatan bertajuk “Peningkatan Kapasitas Jabatan Fungsional Periset dalam Penelitian Kualitatif” yang bertempat di Ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, pada Selasa (10/9/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Jabatan Fungsional peneliti dari Brida Kutim yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para periset dalam melakukan penelitian, terutama dalam bidang kualitatif.
Sekretaris Brida Kutim, Jarnoko, saat diwawancarai mengungkapkan, bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas peneliti di Kutim.
“Hari ini teman-teman membuat semacam kegiatan yang bertemakan peningkatan kapasitas para peneliti, khususnya di Brida ini. Kami berharap, terutama di Kutim, para peneliti dapat terus berkembang. Karena di sini peneliti sangat langka, dan ini adalah prospek ke depan untuk menciptakan peneliti baru yang dapat mendukung pembangunan di Kutim,” ujar Jarnoko.
Lebih lanjut, Jarnoko menegaskan bahwa Brida Kutim memandang peningkatan kapasitas personal para peneliti sebagai kebutuhan mendesak untuk menjawab tantangan riset di daerah.
Dengan semakin terbatasnya jumlah peneliti di Kutim, program seperti ini diharapkan dapat mendorong peningkatan keahlian para peneliti dalam berbagai bidang yang akan berkontribusi langsung terhadap pembangunan daerah.
Sementara itu, Dadang Lesmana, salah satu peneliti di Brida Kutim, menekankan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) peneliti, bukan hanya dari segi kemampuan teknis, tetapi juga dalam pemanfaatan teknologi dan pengolahan data ilmiah.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang peningkatan kapasitas para peneliti, tetapi juga peningkatan SDM secara keseluruhan. Di dalamnya termasuk analisis pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), pengolahan data ilmiah, serta penerbitan ilmiah. Upaya ini dilakukan agar para peneliti di Kutim dapat menjawab tantangan yang dihadapi pemerintah daerah,” jelas Dadang.
Dadang juga menyoroti pentingnya riset kualitatif dalam mendukung pengambilan keputusan di pemerintah daerah. Salah satu alat analisis yang diperkenalkan dalam pelatihan ini adalah NVivo, sebuah perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung analisis data kualitatif.
“Salah satu poin utama dalam pelatihan ini adalah peningkatan kemampuan analisis kualitatif. Itulah mengapa kami memperkenalkan NVivo kepada para peneliti. Analisis ini sangat membantu dalam riset kualitatif, yang nantinya bisa digunakan dalam kajian akademis, penyusunan peraturan bupati (perbup), atau rekomendasi kebijakan untuk kepala daerah,” paparnya.
Sebagai hasil dari pelatihan ini, para peneliti diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai penelitian pengembangan di Kutim.
Salah satu output konkrit yang diharapkan dari penggunaan NVivo adalah penerapan hasil riset dalam penyusunan kebijakan stunting di Kutim.
“Salah satu yang kami dorong adalah dengan NVivo ini, penerapannya nanti untuk perbup terkait stunting. Dengan demikian, riset yang dilakukan tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” pungkas Dadang. (Rkt2)