TENGGARONG – Transformasi wajah Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, kini kian terlihat. Berbagai kawasan di pusat kota diubah menjadi destinasi wisata yang juga berfungsi sebagai pusat kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), berkat visi besar Bupati Kukar, Edi Damansyah.
Inisiatif ini berhasil menghidupkan perekonomian lokal dan meningkatkan daya tarik kota sebagai destinasi wisata baru.
Secara bertahap, kawasan-kawasan seperti Taman Kota Raja, Taman Titik Nol, dan Simpang Empat Odah Etam telah menjadi pusat aktivitas ekonomi baru, terutama setelah dilakukan penataan ulang.
Bahkan, Menara Tuah Himba, yang dibangun di bawah kepemimpinan Edi Damansyah, kini menjadi ikon baru ibu kota Kukar.
Yang menarik, proyek pengembangan taman-taman ini tidak hanya mengandalkan anggaran pemerintah, tetapi juga hasil kolaborasi dengan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Tercatat, Pemkab Kukar bekerjasama dengan tujuh perusahaan untuk merevitalisasi Taman Kota Raja dan Taman Titik Nol.
Mewujudkan kota Tenggarong sebagai pusat wisata sekaligus mendukung perkembangan UMKM bukanlah tugas yang mudah. Perjalanan ini dimulai dengan rehabilitasi Taman Kota Raja dan penyelenggaraan berbagai acara di kawasan tersebut, menjadikannya salah satu area yang ramai dikunjungi masyarakat.
Selanjutnya, Menara Tuah Himba, yang diresmikan pada malam tahun baru, 31 Desember 2023, telah menjadi daya tarik tersendiri. Dengan anggaran sebesar Rp 14 miliar, bangunan ini kini berdiri megah di lokasi bekas Central Business District (CBD) dan menjadi simbol selamat datang bagi masyarakat yang memasuki Kota Tenggarong melalui Jembatan Kukar.
Tidak ketinggalan, Taman Titik Nol yang terletak di tepi Sungai Mahakam kini menjadi lokasi favorit warga untuk berkumpul dan bersantai, terutama di sore dan malam hari. Lokasinya yang berseberangan dengan Museum Mulawarman menambah keistimewaan taman ini.
Terbaru, Bupati Kukar Edi Damansyah juga meresmikan kawasan Simpang Empat Odah Etam dan Jalan Kartanegara Tenggarong, yang sebelumnya bernama Jalan Mayjen Sutoyo, pada Minggu (25/08/2024). Kawasan ini diharapkan menjadi ikon baru bagi ibu kota Kukar sekaligus pusat aktivitas anak-anak muda dan komunitas seni.
“Selain menjadi ikon, kawasan ini diharapkan menjadi tempat berkumpulnya komunitas-komunitas anak muda untuk berkreasi. Setiap Sabtu malam, kawasan ini akan dibuka mulai pukul 19.30 hingga 22.00 WITA,” ujar Edi Damansyah.
Edi juga menyadari pentingnya peran pemerintah dalam mengenalkan kawasan tersebut kepada publik melalui berbagai acara dan kegiatan. Simpang Empat Odah Etam, yang berdekatan dengan beberapa landmark penting seperti Pendopo Bupati, Masjid Jami, dan Museum Mulawarman, menawarkan suasana khas kota tua yang kaya akan nilai sejarah.
Kawasan ini didedikasikan untuk mengembangkan ekonomi kreatif, dengan stand UMKM dan panggung hiburan bagi para pelaku seni budaya. “Setiap Sabtu malam, akan ada pertunjukan seni budaya dan berbagai makanan dari UMKM yang mengisi kawasan ini,” tambahnya.
Ia berharap kawasan ini dapat berkembang menjadi ikon bagi generasi muda dan menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif bagi pelaku usaha mikro di Kukar.
“Saya berharap kawasan ini bisa menjadi tempat yang produktif bagi komunitas, seni, dan pelaku usaha mikro untuk terus berkarya dan mendukung perekonomian lokal,” tutup Edi Damansyah.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor: Agus S
