SAMARINDA – Isu mengenai tunggakan gaji pekerja proyek pembangunan Teras Samarinda kembali mencuat ke permukaan setelah beredarnya postingan di media sosial beberapa waktu lalu.
Seorang istri pekerja proyek tersebut mengaku bahwa suaminya tidak menerima gaji selama berbulan-bulan hingga terpaksa mengamen dari kawasan Apartment Pranoto hingga Sambutan.
Menanggapi hal ini, Asisten II Pemerintah Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, telah melakukan penelusuran terhadap kebenaran informasi tersebut. “Saya sudah mencari akunnya, tapi sudah tidak ada lagi,” ungkap Marnabas
Meskipun demikian, Marnabas menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menyelidiki kasus ini lebih lanjut. “Kami akan tetap selidiki siapa tahu benar. Kita juga nggak tahu, apakah dia dipecat atau diapain, kita tidak tahu,” jelasnya.
Marnabas juga menyampaikan bahwa pemerintah kota berkomitmen untuk melindungi hak-hak seluruh warganya, termasuk para pekerja.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya untuk melihat permasalahan ini secara menyeluruh. “Pemerintah itu kan pasti akan melindungi hak-hak warga, tapi harus kita juga lihat, enggak boleh juga kita justice pemborongnya yang salah, kan begitu. Jika ada yang malas bisa saja langsung dipecat,” tegas Marnabas.
Kendati demikian, Marnabas mengakui kesulitan dalam mencari pihak yang bersangkutan. “Jadi kita sekarang kesulitan untuk mencari orang itu. Kalau dia memang betul-betul pasti, jika dia posting tidak dihapusnya, jika itu haknya pasti postingannya,” tambahnya.
Penulis: Dimas
Editor: Nicha R
