spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Swadana Jemaat, Gereja Toraja Jemaat Efrata Bangun Gedung Pastori

BONTANG – Gereja Toraja Jemaat Efrata Bontang Klasis Bontang, Kutai, Kaltim menggelar ibadah menandai peletakan batu pertama pembangunan gedung pastori. Kegiatan dilakukan di Gereja Toraja Jemaat Efrata Bontang, Jalan Slamet Riyadi, RT 32, Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara, Sabtu (12/6/2021).

Kegiatan diawali ibadah dipimpin Pendeta Budi Krisna Pangalingan, yang juga Ketua Badan Pekerja Klasis (BPK) Bontang, Kutai, Kaltim. Di tengah ibadah dilakukan peletakan batu pertama sebagai pertanda dimulainya pembangunan gedung pastori yang berlokasi di samping Gereja Toraja Jemaat Efrata Bontang.

Ketua Pimpinan Majelis Gereja Toraja Jemaat Efrata Bontang, Pendeta Henri Rapi mengatakan, pembangunan gedung pastori berangkat dari kerinduan jemaat Tuhan untuk memberikan tempat tinggal pendeta dalam menata pelayanan yang ada di tengah persekutuan jemaat, menaikkan doa syafaat, dan memohonkan berkat bagi semua anggota jemaat. Sehingga kata dia, gedung pastori sedapat mungkin dekat dengan gedung gereja. Karena nantinya, pendeta akan bertanggung jawab untuk menata, memperhatikan, dan mengatur semua kehidupan persekutuan jemaat.

Foto bersama usai peletakan batu pertama gedung pastori Gereja Toraja Jemaat Efrata Bontang. (Bams/Media Kaltim)

“Pastori adalah rumah bersama. Di mana anggota jemaat bisa hadir dan datang, bisa bertemu dengan pendeta dalam sukacita. Begitu juga sebaliknya, pendeta bisa berkunjung ke anggota jemaat untuk saling mendoakan dan memohonkan berkat,” jelas Pendeta Henri.

Pendeta Henri melanjutkan, pembangunan gedung pastori akan dibangun dua lantai, dengan estimasi biaya sebesar Rp 2 miliar. Saat ini kata dia, sumber pendanaan pembangunan berasal dari swadana jemaat. Panitia pembangunan berencana mengajukan proposal ke beberapa perusahaan, ataupun instansi pemerintah. “Estimasi kami jika dengan swadaya jemaat, pembangunan bisa selesai dalam dua tahun. Namun jika ada bantuan dari pihak lain tentu penyelesaiannya bisa lebih cepat,” ujarnya.

Nantinya, sambung Pendeta Henri, lantai dasar gedung pastori akan digunakan untuk ruangan pertemuan majelis gereja, kegiatan rapat, termasuk sekolah minggu. Adapun lantai dua, dipakai untuk rumah gembala atau pendeta jemaat beserta keluarga, dan satu ruangan lainnya untuk tamu gereja dan jemaat. (bms)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti