SANGATTA — Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru di Kaltim mulai menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian di wilayah sekitar, termasuk Kutai Timur (Kutim). Anggota DPRD Kutim, Yusuf T Silambi, mengungkapkan antusiasmenya menyambut perubahan positif yang mulai dirasakan sejak IKN mulai beroperasi.
Dalam perbincangan di Kantor Bupati Kutim pada Sabtu (17/8/2024) kemarin, Yusuf T Silambi menyoroti bagaimana kehadiran IKN membawa angin segar bagi perekonomian Kutim.
“Salah satu manfaat yang kita rasakan adalah meningkatnya kunjungan ke Kutim. Ini membuat perekonomian kita bergerak, restoran dan hotel menjadi ramai, dan semua sektor bisnis beraktivitas,” ujar Yusuf dengan semangat yang tampak jelas dari wajahnya.
Politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menilai bahwa dampak positif dari IKN tidak hanya sebatas peningkatan kunjungan. Yusuf juga menyoroti bagaimana IKN berkontribusi pada peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim.
“Saya benar-benar bersyukur, APBD kita mengalami peningkatan. Tahun ini, kita melihat pertumbuhan yang luar biasa,” katanya dengan nada optimis.
Yusuf menjelaskan bahwa proyeksi APBD Murni Kutim untuk tahun 2025 diperkirakan mencapai angka Rp10,3 triliun.
“Proyeksi APBD Murni kita pada 2025 adalah Rp10,3 triliun, dan kemungkinan besar angka ini akan bertambah lagi,” terangnya. Ia menambahkan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan dampak positif dari keberadaan IKN serta upaya keras pemerintah daerah dalam memanfaatkan peluang ekonomi yang ada.
Menurut Yusuf, kehadiran IKN di Kaltim membuka peluang besar bagi Kutim untuk terus berkembang. Selain meningkatnya kunjungan wisatawan dan pelaku bisnis, berbagai proyek infrastruktur yang terkait dengan IKN juga turut memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Yusuf percaya bahwa ke depan, Kutim akan menjadi salah satu pusat ekonomi yang semakin diperhitungkan di Kaltim.
“Kita harus terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk memastikan bahwa Kutim mendapat manfaat maksimal dari keberadaan IKN. Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh kita lewatkan,” tutup Yusuf, menunjukkan keyakinannya bahwa Kutim akan semakin maju dan berkembang dengan adanya IKN.
Melihat optimisme dan antusiasme dari tokoh-tokoh seperti Yusuf T Silambi, harapan besar muncul bahwa Kutim akan terus melangkah maju dalam era baru pembangunan ini. Keberadaan IKN di Kaltim tidak hanya menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga motor penggerak utama bagi perekonomian daerah, membawa Kutim ke peta nasional sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat.(Rkt/Adv)