SAMARINDA – Permohonan pemulangan lansia asal Jepara yang tengah menderita stroke tanpa keluarga di Samarinda, direspons Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli menangani. Ia memerintahkan Kapolsek Sungai Pinang untuk segera bertindak.
Menindaklanjuti perintah tersebut, Kapolsek Sungai Pinang AKP Rachmat Aribowo bersama stafnya mengunjungi rumah kontrakan Rusmina, lansia perantau yang dikenal sebagai “Mbah Peyek,” pada Rabu (7/8/2024).
Kunjungan tersebut dilakukan tidak hanya untuk memberikan bantuan, tetapi juga untuk mengoordinasikan proses pemulangan Bu Rusmina ke kampung halamannya di Jepara.
Tak hanya itu, AKP Rachmat Aribowo juga telah mengambil langkah-langkah konkret, termasuk membantu pemeriksaan medis untuk mendapatkan surat keterangan bebas terbang dari dokter.
“Kami, Polsek Sungai Pinang, juga sudah melakukan pemeriksaan medis untuk Ibu Rusmina agar mendapat surat bebas terbang, yang merupakan syarat penting agar Bu Rusmina dapat melakukan perjalanan udara,” ujarnya pada Kamis (8/8/2024).
Dengan upaya tersebut, ia menyebut, Mbah Peyek akan dijadwalkan berangkat, Jumat (9/8/2024) hari ini, menggunakan penerbangan Lion Air JT 625 dari Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan menuju Bandara Ahmad Yani Semarang. Penerbangan dijadwalkan berangkat pukul 15.50 Wita dan diperkirakan tiba di Semarang pada pukul 16.25 Wita.
Langkah cepat dari Kapolresta Samarinda ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pihak-pihak lain dalam menangani kasus serupa.
Terpisah, Abdurrahman Amin, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, sangat mengapresiasi upaya Kapolresta Kota Samarinda yang langsung tanggap dalam penanganan pemulangan warga yang sedang sakit.
Rahman menjelaskan bahwa pada Sabtu pagi (3/8/2024), nomor operasional PWI Kaltim Peduli menerima pesan adanya warga yang sedang sakit stroke tanpa keluarga, yang ingin minta bantuan untuk dipulangkan ke Jepara.
“Ada laporan masuk dari tetangganya yang melihat kondisi Mbah Peyek dalam keprihatinan dan minta dipulangkan ke Jepara, tempat kampung halamannya. Pada Sabtu sore (3/8/2024), saya meminta tim Ambulans PWI Kaltim Peduli untuk mengecek langsung,” tambah Rahman.
Pada saat berkunjung ke rumah Mbah Peyek, tim ambulans kami didampingi Firmawari, PSM Kelurahan Lempake, dan Abdul Karim, Ketua RT 02 Kelurahan Lempake, untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.
“Saat tim kami berkunjung, memang kondisi Mbah Rusmina sakit stroke sudah lebih dari satu bulan, tetapi tidak dibawa berobat ke fasilitas kesehatan karena tidak memiliki BPJS KIS. Akibatnya, ia hanya dirawat oleh suami sirinya. Suaminya tidak dapat bekerja selama merawat Mbah Rusmina, sehingga dalam situasi yang sangat terbatas, mereka memohon bantuan untuk bisa dipulangkan ke kampung halaman Bu Rusmina,” terangnya.
Rahman menambahkan, melihat kondisi itu, PWI Kaltim Peduli langsung mengambil langkah pada hari itu juga dengan melaporkan ke call center Kementerian Sosial melalui saluran telepon 171.
“Pada Sabtu malam (3/8/2024) setelah salat Magrib sekitar pukul 19.00 Wita, tim kami melaporkan kondisi Mbah Rusmina ini ke call center Kementerian Sosial melalui saluran 171. Namun, hingga Kamis malam (8/8/2024), atau lima hari kemudian, sama sekali belum ada respons balik mengenai penanganan lansia ini,” ucapnya.
Pada Senin (5/8/2024), lanjut Rahman, menerima informasi dari suami Bu Rusmina bahwa ada staf dari Dinas Sosial Provinsi Kaltim yang bersilaturahmi ke rumah Mbah Rusmina.
Namun, hingga Kamis belum ada perkembangan kapan pemulangan akan dilakukan oleh Dinas Sosial. Oleh karena itu, menurut Rahman, apabila ada pihak lain yang turut prihatin dan merespons lebih cepat.
“Alhamdulillah patut kita syukuri. Terima kasih kepada Pak Kapolresta Ary Fadli dan jajarannya, terutama Kapolsek Sungai Pinang, yang sangat peka terhadap situasi sosial yang berkembang, sehingga cepat mengambil langkah konkret,” pungkas Rahman yang ditemui di Sekretariat PWI Kaltim.(rls/MK)
Editor: Agus Susanto
