spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Antara Andi Harun, Gerindra dan Pilwali Samarinda

SAMARINDA – Selama ini masyarakat masih mengira jika perjalanan menuju Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kota Samarinda dipegang sosok Andi Harun. Bagaimana tidak, Survei kepuasan dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencapai 96,4 persen pada April lalu. Tentunya angka yang bukan main hebatnya.

Bahkan Juli lalu, Semar’t Politicia juga melakukan survei melalui metode random sampling dan hasilnya 78 persen pilihan masyarakat tetap ke sosok Andi Harun. Bila merujuk ke hasil survei yang ada, keberlanjutan pemerintahan era Andi Harun seharusnya berlanjut.

“Alhamdulillah. Kita bersyukur, artinya ada apresiasi terhadap kinerja pemerintah kota. Bukan ke saya pribadi,” tanggapnya terkait hasil survei.

Sayangnya angka hanyalah angka, ia menyatakan bahwa hambatan untuk mencari partai pengusung terlalu rumit.

“Komunikasi dengan partai politik tidak mudah,” katanya.

Anggapan mengenai dirinya yang diam tanpa pergerakan politis langsung ia bantah. Baginya, usaha tetap terus dilakukan untuk mendapatkan partai pengusung, akan tetapi ia memasrahkan kepada takdir.

“Hidup ini kan hanya proses menjalani takdir Tuhan,” tambahnya.

Pernyataan pasrah semacam itu sungguh di luar dugaan. Pasalnya, ia begitu kuat dari segi elektabilitas. Secara prosedurpun, ia bisa saja tetap maju melalui jalur perseorangan. Sebab dirinya berhasil mengantongi 50 ribu suara pendukung bersama sosok Syaparuddin. Sah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memverifikasi dukungan tersebut.

Namun sebagaimana sebelumnya, ia terus menegaskan tidak akan maju melalui jalur perseorangan. Lebih mencenangkan lagi, Andi Harun menyatakan akan menyerah jika tidak bisa maju melalui jalur partai.

“Saya lebih baik menyerah daripada memaksakan diri,” pasrahnya.

Lantas ia meluruskan bahwa tidak ada kaitannya kenihilan partai dengan lepasnya jabatan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra. Sebagaimana yang diberitakan, kini ketua DPD Gerindra telah diambil alih oleh Budi Satrio.

Dengan menyebut nama Tuhan, Andi Harun mengaku tetap taat kepada partai. Ia masih menjadi kader meskipun bukan seorang ketua lagi. Ia bahkan bersumpah kalau ia akan taat dan terus menjadi pejuang partai Gerindra.

“Seujung kuku, Wallahi, saya sedikitpun tidak berkurang kecintaan saya (Kepada Gerindra) sebagai kader,” sumpah Andi Harun.

Tidak hanya itu, klaim sebagai ketua Gerindra Kaltim terlama dalam sejarah menambah sikap patriotismenya. Ia tak segan-segan akan membantu Budi Satrio bersama kader-kader lainnya untuk berjuang demi partai.

Ketegasan Andi Harun itu tidak bisa diremehkan. Meski sampai hari ini Gerindra belum memberikan rekomendasi kepada dirinya, ia tetap berada di bawah naungan partai tersebut.

Walaupun begitu, ia sendiri tidak terlalu merepotkan jabatan Wali Kotanya menghilang akibat gagal memenuhi syarat pencalonan.

“Ya sudah, kan resikonya cuma tidak menjadi Wali Kota kan,” imbuhnya.

Setidaknya nama Andi Harun masih menjadi pemegang calon terkuat di Samarinda. Sebentar lagi ia akan meninggalkan jabatan itu untuk ikut berkontestasi dalam Pilwali. Soal wakil untuknya, Andi Harun mengaku tidak bisa buru-buru, masih ada pertimbangan selanjutnya.

Pewarta: Khoirul Umam
Editor : Nicha R

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti