spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Relawan Kotak Kosong Klaim Aksi Tak Ditunggangi, Siap Kawal Demokrasi di Kaltim

SAMARINDA – Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Relawan Kotak Kosong Pilkada Kaltim 2024 mendeklarasikan beberapa poin perlawanan terhadap situasi politik di Kalimantan Timur. Deklarasi tersebut digelar pada Sabtu sore (3/8/2024) di Taman Makam Pahlawan Samarinda, Jalan Pahlawan, Samarinda.

Setidaknya terdapat 8 poin yang disampaikan langsung oleh Humas Aksi, Edi Susanto. Pertama, mereka menyatakan melawan politik dinasti. Menurutnya, sistem demokrasi merupakan pilihan terbaik di antara pilihan yang ada dalam mewujudkan pengelolaan pemerintahan.

“Kalau soal politik dinasti, cukup di Banten saja, jangan sampai di Kaltim juga terjadi,” kata Edi.

Selain menolak politik dinasti, poin berikutnya adalah mengawal demokrasi yang jujur dan adil. Partai politik juga dinilai gagal dalam kaderisasi, sehingga membuka peluang untuk ditunggangi oligarki.

Oligarki sendiri adalah kondisi di mana sikap politik ditentukan oleh segelintir orang yang berkuasa. Ia pun menambahkan bahwa partai politik sebenarnya memiliki banyak sosok lain untuk dipilih, sayangnya sampai saat ini setiap partai cenderung mendukung satu pasangan.

Pasangan yang dimaksud tentu saja adalah Rudy-Seno, yang mengantongi rekomendasi dari 7 partai dengan 44 kursi di parlemen.

BACA JUGA :  Proyek Terowongan dan RS Islam, Wali Kota Andi Harun Soroti Aset Mangkrak

“Kalau memang calon yang diusung hanya satu, artinya melawan kotak kosong. Justru ini merupakan bentuk kemunduran demokrasi di Kalimantan Timur,” lanjut Edi menjelaskan poin berikutnya.

Selain itu, poin lain adalah menghentikan fenomena bencana demokrasi. Poin selanjutnya menegaskan bahwa pemimpin yang dihasilkan dari calon tunggal tidak sebanding dengan biaya pilkada.

Poin terakhir adalah mengajak masyarakat untuk turut aktif mengawasi jalannya pelaksanaan pemilu, termasuk tahapan penghitungan suara agar tidak terjadi manipulasi.

“Kalaupun nantinya benar-benar melawan kotak kosong, kami siap mengawal kotak kosong hingga menang,” tegasnya.

Pihaknya mengecam perilaku yang menutup ruang bagi calon lain untuk ikut berkontestasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kaltim. Maka, terhitung sejak deklarasi ini, ia bersama teman-temannya akan menyiapkan gerakan-gerakan selanjutnya dengan massa yang lebih besar serta menyebar di berbagai daerah.

“Gerakan kami adalah gerakan murni, kami tidak berpihak kepada salah satu paslon yang diusung atau tidak,” klaim salah satu peserta deklarasi.

Meski begitu, kotak kosong masih menjadi isu. Belum ada kepastian dari calon tunggal di Pemilihan Gubernur Kaltim. Oleh karena itu, Edi menekankan bahwa jika pada akhirnya ada paslon lain yang ikut berkontestasi, pihaknya akan merundingkan kembali mengenai sosok mana yang akan didukung.

BACA JUGA :  Jelantah Warga Percantik Bukit Steling

Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Nicha

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img