SAMARINDA – Perkebunan menduduki posisi keempat dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Timur. PDRB sendiri bertujuan untuk membantu dalam membuat kebijakan daerah atau perencanaan terkait kinerja ekonomi daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Timur, Rafiddin Rizal, pada pertemuan Business Matching Pelaku Usaha Perkebunan. Pertemuan tersebut berlangsung di Hotel Mercure, Jalan Mulawarman, Samarinda, dari 1 hingga 3 Agustus ini.
“Ada 316.000 pekerja di sektor perkebunan, dengan lebih dari 200.000 di sektor kelapa sawit, sedangkan sisanya berada di subsektor perkebunan lainnya,” ujarnya dalam sambutannya.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pelaku perkebunan agar memiliki keyakinan bahwa produk mereka dapat dimanfaatkan. Disbun juga mengundang para General Manager (GM) hotel di Samarinda untuk memperkenalkan produk tersebut di etalase hotel masing-masing.
Selain itu, Rafiddin juga menyinggung bahwa salah satu kesuksesan perkebunan di Kaltim didukung oleh para perempuan. Hal tersebut perlu diapresiasi, terutama di tengah perbincangan soal gender yang sering kali menjadi konflik.
“Di pasca panen ini ternyata perempuannya juga cukup maju,” lanjutnya.
Kemudian ia mengimbau para pelaku usaha untuk memanfaatkan acara ini sebagai wadah untuk unjuk gigi. Dengan memperkenalkan hasil produk mereka, diharapkan dapat menciptakan pasar baru di masa depan.
Setelah memberikan sambutannya, Rafiddin secara resmi membuka acara Business Matching yang dilanjutkan dengan melihat-lihat produk yang dipamerkan.
“Saya berharap melalui acara ini, kita dapat saling bertukar informasi, pengalaman, dan pengetahuan untuk bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang ada,” harap Rafiddin.
Para pelaku usaha pun merasa senang dengan adanya acara tersebut, karena mereka dapat memperkenalkan hasil olahan mereka kepada publik serta berkesempatan mendapatkan investor.
“Produk ini saya buat sendiri dari panen hingga menjadi olahan siap pakai. Senang rasanya bisa memperkenalkan produk saya di sini,” ujar Agus, pelaku usaha gula aren yang hadir. (adv)
Pewarta: Khoirul Umam
Editor: Agus S