PPU- Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, mengungkapkan rasa syukurnya atas peresmian Jembatan Pulau Balang oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam pernyataannya, Akmal menekankan pentingnya jembatan ini untuk meningkatkan konektivitas antara Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Alhamdulillah, Pak Presiden sudah meresmikan Jembatan Pulau Balang. Ini akan menghubungkan Kaltim dan Kalsel,” ujar Akmal Malik, Minggu (26/7/2024).
Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri RI ini meyakini bahwa jembatan ini akan memperlancar jalur logistik dan penumpang antara kedua provinsi, serta memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kaltim.
Akmal juga mengakui adanya potensi dampak negatif dari operasional jembatan ini, terutama bagi jasa penyeberangan yang sebelumnya menghubungkan Balikpapan dan Penajam.
“Nanti kita akan berbicara dengan para pemilik kapal. Kami ingin semua mendapatkan manfaat dari kebijakan ini,” tambahnya.
Peresmian jembatan ini juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, Penjabat Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Makmur Marbun, dan beberapa tokoh setempat lainnya.
Jembatan Pulau Balang memiliki panjang 804 meter dan lebar 22,4 meter, dengan empat lajur. Proyek ini, yang dimulai pada tahun 2015, dibangun dengan menggunakan tipe kabel stayed dan merupakan jembatan kabel stayed terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu.
Proyek ini didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR sebesar Rp1,43 triliun, dengan pelaksana kontraktor dari PT Hutama Karya, PT Adhi Karya, dan PT Bangun Cipta.
Pewarta: Hanafi
Editor: Agus S