BALIKPAPAN – Pembelajaran tatap muka di Balikpapan selama delapan hari pada akhir Mei 2021 dinilai berjalan positif. Pemkot Balikpapan berencana menggelar pembelajaran tatap dengan masa lebih panjang. Akan tetapi, asa tersebut dipupuskan Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Sebelumnya pada 24 -31 Mei 2021, Pemkot Balikpapan mengadakan pembelajaran tatap muka di beberapa sekolah. Kegiatan itu diikuti sebagian siswa SD kelas VI serta SMP kelas VII dan VIII. Para siswa SD melaksanakan ujian akhir sekolah, sedangkan yang SMP menggelar penilaian akhir tahun.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Muhaimin, mengatakan bahwa pihaknya telah mengevaluasi pembelajaran tatap muka tersebut. Hasilnya, dipastikan berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
Berkaca evaluasi tersebut, dia menyatakan bila peluang Balikpapan menggelar pembelajaran tatap muka dengan waktu lebih lama sangat terbuka. Apalagi, sebanyak 85 persen dari 10 ribu guru di Balikpapan sudah menerima vaksin Covid-19. Hampir semua sekolah juga telah menggelar uji coba pembelajaran tatap muka dengan konsep protokol kesehatan.
“Oleh karena itu, kami berencana menggelar lagi pembelajaran tatap muka pada Juli 2021,” kata Muhaimin kepada awak media, awal pekan ini.
Meski begitu, Disdikbud Balikpapan tetap akan memantau perkembangan kasus Covid-19 di Kota Minyak. Andaikata kasus virus corona kembali meningkat, kata Muhaimin, bisa saja rencana belajar di sekolah kembali ditunda. Hal itu dilakukan demi mencegah penularan virus mematikan tersebut.
“Walaupun kegiatan ujian sekolah berjalan lancar dan maksimal, kita tidak boleh lengah terhadap Covid-19,” ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Gubernur Kaltim, Isran Noor, menegaskan bahwa pembelajaran tatap muka pada Juli tahun ini belum boleh dilaksanakan di Kaltim. Alasannya, karena sampai saat ini Covid-19 masih mewabah di Bumi Etam. Meski Gubernur mengakui, paparan Virus Corona di provinsi ini sedang melandai.
“Corona masih ada dan mengancam, jadi kami tidak ingin ambil risiko,” ucap Isran di hadapan ribuan guru di Swiss-Belhotel, Balikpapan, Selasa, 1 Juni 2021. Di hotel tersebut, dia menghadiri seleksi substansi bakal calon kepala sekolah jenjang SMA/SMK/SLB se-Kaltim.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Anwar Sanusi, mengaku tidak memiliki kewenangan mengurusi pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu, dia menyerahkan sepenuhnya mengenai belajar di sekolahan kepada gubernur.
“Masalah belajar tatap muka, saya izin Pak Gubernur. Saya tidak berani memberi izin dan tidak ada kebijakan itu,” ujarnya. (kk)