SAMARINDA – Kebutuhan data dan informasi kesehatan dari hari ke hari semakin meningkat. Masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah, terutama terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan langsung dengan kesehatan mereka.
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim menggelar pertemuan untuk pengolahan data kesehatan se-Kaltim di Hotel Midtown Samarinda, 16-18 Juli 2024. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil capaian indikator setiap kabupaten/kota, meningkatkan analisis hasil surveilans di setiap kabupaten/kota, serta mengidentifikasi hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan program di setiap kabupaten/kota. Tujuan akhirnya adalah disepakatinya data final Profil Kesehatan 2024 untuk penyusunan profil kesehatan 2023.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kaltim, Syarifah Masitah, saat membuka kegiatan mengatakan bahwa pertemuan pengelolaan data kesehatan Kaltim ini merupakan dasar pembuatan profil kesehatan tahun 2023.
“Diharapkan tahun-tahun ke depan data ini lebih cepat masuk, sehingga di pertengahan tahun kita sudah siap. Namun, ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kami berusaha untuk kualitas data yang semakin baik,” tuturnya.
Dikatakannya, data rutin dikumpulkan secara teratur oleh penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan, instansi pemerintah daerah, dan instansi pemerintah melalui pencatatan dan pelaporan atau cara lain.
Data ini dapat memberikan gambaran mengenai status kesehatan masyarakat, status pelayanan kesehatan, dan sumber daya kesehatan. Selain itu, data rutin juga digunakan untuk monitoring dan evaluasi sehingga proses update data pada umumnya cepat.
Selain dari Dinas Kesehatan Kaltim, narasumber yang dihadirkan berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang menyampaikan cara menghitung proyeksi sumber data untuk semua perangkat daerah. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengelola program pengelola data di kabupaten/kota dan pengelola data di seluruh bidang di lingkungan Dinas Kesehatan untuk menyatukan data.
“Pengolahan data adalah proses yang mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna dan mudah diterima, biasanya berupa angka atau catatan, sehingga membutuhkan proses mengubahnya menjadi informasi. Validasi data merupakan salah satu upaya yang penting untuk menghasilkan data yang berkualitas sehingga bisa menghasilkan informasi yang benar. Hal itu juga merupakan salah satu tujuan diadakannya pertemuan ini selain untuk menyediakan data kesehatan rutin, tepat waktu, dan konsisten, sesuai dengan data sasaran program. Selanjutnya, data yang sudah divalidasi diolah menjadi informasi kesehatan yang berguna untuk perencanaan program, monitoring dan evaluasi kegiatan, penyusunan analisis kebijakan, proses advokasi kebijakan, serta pengambilan keputusan,” jelasnya.
Ditambahkannya, poin-poin data yang dimasukkan ke dalam profil biasanya bervariasi, misalnya 10 penyakit tertinggi dan capaian program lainnya, tergantung bidangnya. Semua bidang terinput dalam profil dan bisa diakses oleh masyarakat luas. (adv)