SANGATTA – Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) di Kutim over kapasitas, hal itu membuat tidak lagi bisa menerima para siswa siswi yang ingin mendaftarkan diri di sekolah tersebut.
Anggota DPRD Kutim Muhammad Amin mengusulkan, jika seperti itu yang terjadi dan beberapa usulan untuk penambahan ruang kelas baru itu juga tidak bisa dilakukan. Maka, buatkan saja tenda, yang penting anak-anak ini bisa bersekolah. Pasalnya, persoalan ini terjadi terus menerus.
“Gimana kalau kita pake tenda. Supaya ini teratasi, karena persoalan ini terjadi terus beberapa tahun belakangan ini,” ucap Amin.
Amin menambahkan, bahwa sebelumnya pihaknya juga sudah pernah melakukan pertemuan dan membicarakan persoalan ini dengan UPT Disdik Provinsi Kaltim.
Saat itu, ia menyampaikan, agar dilakukan penambahan ruang kelas atau bangunkan gedung yang baru kalau memang sudah tidak memungkinkan lagi.
Tanggapan dari UPT Disdik Provinsi pada saat itu, kata Amin, sangat positif dan hal itu akan disampaikan dan dibicarakan terlebih dahulu pihak Provinsi. Namun, lanjut Amin, sampai pada hari belum juga ada jawaban terkait hal itu.
“Hari itu juga sempat kita sampaikan supaya ada penambahan gedung baru atau ruang kelas baru. Dan tanggapan positif UPT pada saat itu akan disampaikan dulu ke provinsi dan ini kita belum dapat jawaban dari UPT sampai hari ini,”ujarnya.
Pasalnya, Amin menambahkan, jika hal ini tidak segera diatasi. Maka, akan terus menerus terjadi setiap tahunnya. “Jadi sebelum kita keluar dari sini mungkin UPT provinsi menyampaikan dulu pendapatnya,”tutupnya. (Rkt2/Adv)