SANGATTA – Di tengah gelaran kegiatan tahunan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XVII Tingkat Kabupaten Kutai Timur (Kutim), terselip satu kompetisi yang membangkitkan semangat intelektual dan kecintaan terhadap Al-Qur’an di kalangan generasi muda, yaitu Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (MKTIQ).
Dengan mengusung tema integrasi Al-Qur’an dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial, MKTIQ menjadi ajang pembuktian kemampuan para peserta dalam mengembangkan kajian ilmiah yang bersumber dari kitab suci umat Islam.
Saripuddin, salah seorang panitera MKTIQ, menjelaskan bahwa perlombaan ini telah berlangsung selama tiga hari di Aula Utama Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Pada tahap penyisihan, para peserta diberi waktu sembilan jam untuk menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah yang didasari oleh Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
“Pada babak semi final ini, diikuti oleh enam putra dan enam putri yang berhasil lolos dari tahap sebelumnya. Mereka diberikan waktu delapan jam untuk menyusun sebuah karya tulis ilmiah yang mengangkat tema sejarah Islam, perkembangan Islam, kandungan Al-Qur’an, dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, pada hari Jumat, hasil karya tulis ilmiah tersebut akan dipresentasikan di tempat yang sama,” jelas Saripuddin, Kamis (27/6/2024).
Penilaian dalam MKTIQ mencakup beberapa aspek, yakni bobot materi, presentasi, logika dan organisasi, serta kaidah dan gaya bahasa. Hal ini dimaksudkan agar peserta tidak hanya mampu menghasilkan karya ilmiah yang berbobot, tetapi juga mampu menyampaikan dengan baik dan benar.
Selain MKTIQ, berbagai cabang lomba dalam MTQ XVII Tingkat Kabupaten Kutai Timur juga tengah memasuki babak final. Arena lomba tersebut meliputi:
1. Arena Utama Lapangan Helipad: Cabang Qiraat Mujawwad, Qiraat Murattal, Tilawah Dewasa, dan Tilawah Cacat Netra.
2. Arena Dua Masjid Agung: Cabang Tartil, Tilawah Anak-Anak, dan Tilawah Remaja.
3. Arena Tiga Pendopo Rujab Bupati: Cabang Tahfid 1 Juz dan Tilawah, serta 5 Juz dan Tilawah.
4. Arena Empat Mako Kodim 0909: Cabang Tahfid 10, 20, dan 30 Juz, serta Tafsir Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
5. Arena Lima Ruang Meranti Kantor Bupati: Cabang Syarhil Qur’an.
6. Arena Enam Gedung PKK: Cabang Fahmil Qur’an.
7. Arena Delapan Aula Gedung Dinas Koperasi: Cabang MKTIQ (Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an).
8. Arena Sembilan Gedung PLHUT Kemenag: Cabang Tahfidz Hadits Nabawi 100 dan 500 Hadits.
Namun, masih ada satu cabang lomba yang belum memasuki tahap final, yaitu cabang Kaligrafi di Arena Tujuh Gedung Serba Guna Bappeda Kutim. Perlombaan ini dijadwalkan akan berlangsung besok, Jumat, 28 Juni 2024.
Dengan berbagai cabang lomba yang ada, MTQ XVII tidak hanya menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an, tetapi juga menjadi sarana untuk mengembangkan berbagai aspek keilmuan dan seni yang berlandaskan nilai-nilai Islam. MKTIQ sendiri menjadi bukti bahwa Al-Qur’an dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, menciptakan generasi yang tidak hanya religius tetapi juga berwawasan luas dan berkontribusi positif bagi masyarakat. (Rkt)