spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sebar Guru Bahasa ke Negara Asal Terbentur Wabah Corona

SAMARINDA – Merebaknya wabah virus corona (Covid-19) di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Kalimantan Timur, ternyata memberikan multi dampak dalam program pemerintah. Salah satunya, program pendidikan bagi para guru bahasa di Benua Etam yang telah dicanangkan Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor.

Dimana orang nomor satu Bumi Ruhui Rahayu ini secara khusus menginginkan setiap guru bahasa asing akan dikirim atau disekolahkan di masing-masing negara asal bahasa yang diajarkan. “Ini satu lagi yang belum terwujud, atau terealisasi. Saya mau mengirim guru-guru belajar bahasa, karena kondisi keuangan kita terganggu Covid,” kata Gubernur Isran Noor ketika mengukuhkan para kepala sekolah SMAN/SMKN/SLBN di Pendopo Odah Etam, baru-baru ini.

Menurut Gubernur, program mengirimkan guru bahasa asing ke negara sumber bahasa tentu sangat efektif dan para guru hidup serta merasakan langsung kondisi dan pola bahasa di negara asalnya. Misalnya, guru mengajar bahasa Inggris maka dikirim sekolah ke Australia atau Inggris, bahasa Prancis juga dikirim ke negara Prancis, bahasa Arab, bahasa Spanyol, Jerman, China, Rusia, Jepang, Korea maupun bahasa asing lainnya, akan dikirim ke negara asal bahasanya.

“Mahasiswa kita banyak yang bersekolah di Rusia, dan mereka dibantu Beasiswa Kaltim Tuntas. Para guru juga berhak mendapatkannya,” ungkap suami Ketua TP PKK Kaltim, Hj Norbaiti ini.

Penguasaan bahasa asing bagi anak didik oleh para guru lulusan luar negeri (negara asal bahasa), tentu diyakini lebih berkualitas dan kompeten. “Kita ingin anak-anak didik kita menguasai bahasa asing, selain memang sudah tuntutan jaman sebagai media komunikasi dan hubungan global, juga menunjukkan daya saing kita lebih baik,” ujar mantan Bupati Kutai Timur ini.

Karenanya, Isran Noor sangat berharap para guru terus bersemangat meningkatkan kualitas, kapasitas dan kompetensi diri demi membangun dan memacu sumber daya manusia Kaltim yang berdaya saing, meskipun di masa pandemi Covid. (hms/red)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti