BONTANG – Anggota Komisi II DPRD Bontang, Sumaryono, berinisiatif menggandeng konsultan untuk memberikan bimbingan dan pendampingan kelompok majelis taklim dan takmir masjid atau musala.
Dengan bantuan konsultan, diharapkan mereka lebih mudah mendapatkan bantuan dari Pemkot Bontang. Politisi PPP itu mengaku, sejak awal menjabat sebagai wakil rakyat di DPRD Bontang, dirinya berkomitmen untuk membantu umat.
Namun saat akan memberikan bantuan bagi masjid, musala, ataupun majelis taklim, terhalang regulasi yang mengharuskan diajukan lewat proposal. “Sudah saya tawari para takmir dan majelis taklim, tetapi saya tunggu sampai setahun belum ada yang membuat proposalnya,” terangnya, (24/5/2021).
Sumaryono menduga, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor utama kenapa mereka tak mengajukan proposal bantuan. Para takmir juga agak kesulitan dalam membuat laporan pertanggungjawabannya. Sementara dana yang diajukan belum tentu cair. Sehingga dirinya berusaha memecahkan masalah tersebut dengan menawari para takmir dan pengurus majelis taklim dibantu konsultan dalam penyusunan proposal.
Mekanismenya, segala biaya yang timbul dalam pembuatan proposal, laporan pertanggungjawaban, serta biaya jasa konsultan, sementara ditalangi dengan dana pribadi Sumaryono. Nantinya jika proposal cair, dipotong biaya jasa konsultan sesuai dengan biaya yang ditimbulkan saat pembuatan proposal. “Jadi takmir masjid atau majelis taklim tak perlu dipusingkan lagi dengan urusan administrasi. Sebagai langkah awal, rencananya Selasa (25/5/2021) saya akan mengumpulkan 10 majelis taklim dulu untuk proyek percontohan,” tandasnya. (bms/adv)
