spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ketua DPRD Kaltim Minta Penggunaan Rapid Test Antigen Lebih Diawasi

SAMARINDA – Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK meminta seluruh kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota maupun provinsi, agar lebih waspada menyusul terbongkarnya praktik penggunaan rapid test antigen bekas di Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

Makmur meminta, jangan sampai kejadian serupa terjadi di Kaltim. Mengingat rapid test antigen saat ini banyak dicari masyarakat, karena merupakan salah satu prasyarat wajib mereka yang bepergian ke luar daerah atau luar negeri.

Permintaan yang cukup tinggi tersebut, lanjut tokoh senior Partai Golkar ini, membuat rapid test antigen menjadi komoditas penting dan banyak dicari orang, di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Akibatnya, lanjut dia, muncul ide dari orang-orang tak bertanggung jawab untuk memanfaatkan bekas rapid test antigen, kemudian dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi alat pendeteksi Virus Corona yang belum digunakan atau seperti masih baru.

“Saya minta Dinas Kesehatan (provinsi, kabupaten, dan kota) di Kaltim hati-hati. Ini (kasus rapid test antigen) sedang kita perhatikan,” ucapnya kepada wartawan. Makmur juga meminta peran serta semua pihak untuk ikut mengawasi penggunaan rapid test antigen.

Untuk meminimalisasi kemungkinan pembuatan rapid test antigen daur ulang, Makmur meminta pemerintah agar menggratiskan saja penggunaannya. Dengan begitu, tak ada peluang diselewengkan karena masyarakat tak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkannya. “Ya, free-kan saja (gratiskan). Terus perbanyak lembaga yang mengawasi penyalurannya,” kata Makmur. (adv)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti