TANJUNG REDEB – Fasilitas Kesehatan (Faskes) dan ruang layanan untuk pasien di Rumah Sakit Umum (RSU) Pratama Talisayan sangat minim. Hal tersebut menjadi perhatian Anggota Komisi III DPRD Berau, Subroto.
Dia mengaku sangat menyayangkan hal tersebut, sehingga meminta perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk mengatasi persoalan di RSU Pratama Talisayan itu.
“Betul-betul sangat memprihatinkan. Maka saya saran Ibu Bupati untuk menyempatkan waktu sebentar ke Rumah Sakit Talisayan,” ucapnya.
Dirinya membeberkan, lahan sekitar RSU Pratama Talisayan sudah banyak menjadi hutan kecil. “Hal itu saya lihat sendiri waktu meninjau rumah sakit Talisayan,” imbuhnya.
Politikus Golongan Karya (Golkar) ini berharap, Pemkab Berau bisa memberi anggaran untuk perbaikan rumah sakit Talisayan.
“Ya barangkali sekisar Rp 12 hingga Rp 20 miliar kita coba untuk menunjang rumah sakit Talisayan atau bentuk rumah sehat lagi,” tuturnya.
Pasalnya, fasilitas di luar rumah sakit Talisayan pun ingin Pemkab Berau lakukan pembenahan. “Kami kadang melihat pasien yang dalam ruangan mungkin penyembuhannya cuma didorong-dorong di keliling-keliling di teras. Coba kalau di luar itu pasang paving block atau dibikin taman-taman artinya orang juga cepat sembuh,” bebernya.
Harapannya rumah sakit daerah pesisir Berau itu menjadi prioritas agar masyarakat tidak perlu jauh datang ke Tanjung Redeb.
“Harapan kita fasilitas Rumah Sakit itu harus betul-betul diperhatikan supaya ya ini menjadi suatu apa ya menjadi suatu rujukan bagi para masyarakat yang tinggal di pesisir,” sebutnya.
Terutama untuk meringankan biaya perjalanan pasien berobat ke Tanjung Redeb. “Saya kira juga tidak perlu ke Tanjung lagi karena saya tahu juga pak direktur rumah sakit tidak mau ambil risiko nyawa orang lain,” pungkasnya. (adv/dez)