BONTANG – Gangguan wicara merupakan keterlambatan kemampuan anak dalam menyampaikan sesuatu atau berbicara atau juga disebut speech delay. Sehingga anak memiliki ketidakmampuan menyampaikan isi pikirannya dengan baik dengan kata-katanya sulit dipahami.
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Bontang, dr Rahmawaty Dian Sp.KFR menjelaskan penyebab dan kondisi keterlambatan atau gangguan bicara.
Ia mengatakan dalam kondisi pengidap gangguan wicara mampu mengucapkan kata-kata, namun mengalami kesulitan dalam menghubungkannya.
Ia mengatakan sebagian kasus gangguan wicara membutuhkan terapi dan intervensi dokter dalam mengatasinya.
“Adapun ciri-ciri anak yang mengalami speech delay yakni jarang mengeluarkan dan merespons suara, tidak mengerti gestur orang sekitar dan tidak memiliki kemampuan konsonan sesuai usia,” jelas dokter yang juga sebagai dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi.
Lanjut dr Rahmawaty, sebelum fase terapi mulai diberikan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap riwayat penyakit pasien. Setelah itu, maka akan diputuskan untuk penanganannya.
“Harus dilakukan pemeriksaan riwayat pasien. Mencari tahu penyebabnya, karena tidak semua gangguan bicara terjadi karena bawaan lahir,” katanya.
Ia menambahkan untuk mengatasi masalah keterlambatan bicara pada anak dibutuhkan terapi yang komprehensif. Ada beberapa terapi yang diberikan sesuai kebutuhan anak dan dilakukan secara komprehensif. Mulai dari terapi fisik atau fisioterapi, terapi wicara dan terapi okupasi.
“Selain menangani pasien dewasa, instalasi rehabilitasi medik juga melayani kasus tumbuh kembang anak, salah satunya gangguan wicara,” terangnya.
Ia mengatakan layanan yang diberikan bagi pasien kini sudah tertanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan akses bagi peserta BPJS Kesehatan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di klinik rehabilitasi medik,” tandasnya. (adv/yah)
Penulis: Yahya Yabo
Editor: Nicha R