spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Intervensi dan Koordinasi, Upaya Pemkab Kukar Bangun Sektor Pertanian

TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) sedang gencar-gencarnya membangun sektor pertanian dalam arti luas. Dibarengi dengan keinginan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Bahkan memasukkannya ke dalam 23 program dedikasi Kukar Idaman, yang dituliskan didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2026. Ini sekaligus untuk melakukan transformasi ekonomi, dari Sumber Daya Alam (SDA) ekstraktif ke sektor ketahanan pangan.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, pun menyadari betul sejumlah masalah yang dihadapi oleh para petani, dalam upaya peningkatan sektor pertanian. Mulai dari sistem pengairan atau irigasi, jalan usaha tani, alat dan mesin pertanian (alsintan), pemasaran, regenerasi petani, dan Petugas Penyuluh Pertanian (PPL).

“Dalam penyelesaian masalah dan kendala ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah melakukan berbagai strategi dan kebijakan guna melakukan intervensi permasalahan tersebut,” jelas Edi.

Upaya dilakukan, dengan intervensi sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), untuk membangun sarana dan prasarana pendukung pertanian. Terutama Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar untuk saling berbagi tugas. Sehingga pengerjaan sapras tepat sasaran, tepat guna dan saling terintegrasi.

BACA JUGA :  Efektif dalam Membangun Desa, Bupati Edi Pastikan Alokasi BKKD Terus Berlanjut

Upaya lainnya, dengan melakukan kerja sama dengan Kodim 0906/Kukar, dalam rangkaian TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Kegiatan Karya Bhakti.

“Mari kita bersama-sama memperbaiki serta menuntaskan persoalan petani dan menjadikan prioritas utama yang harus diselesaikan,” lanjut Edi.

Diterangkannya bahwa permasalahan ini sudah dievaluasi sebelumnya dari Distanak Kukar serta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar. Agar segera dilakukan optimalisasi program di penghujung 2024 dan rencana kerja kita di tahun 2025.

Sementara untuk petugas PPL, untuk segera melakukan perbaikan data berkaitan dengan infrastruktur pengairan. Ia menginginkan sejumlah titik-titk pertanian, sementara bagi kelompok yang sudah mendapatkan fasilitas pengairan, untuk bisa menjaga dan dikelola dengan baik.

“Dengan demikian keberlanjutannya kembali kepada kelompok dan anggotanya untuk terus mengembangkan usaha-usaha yang sudah dijalani selama ini,” tegasnya. (adv)

Penulis : Muhammad Rafi’i

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
16.4k Pengikut
Mengikuti
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img