SANGATTA – Keunggulan SMK sebagai satuan pendidikan vokasi (kejuruan) adalah dapat membantu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan. Salah satu caranya ialah dengan menggelar bursa kerja (Job Fair). Hal inilah yang dilakukan oleh pihak manajemen SMKN 1 Sangatta Utara di Jalan Majay menggelar kegiatan Job Fair dan Education 2024 di area halaman sekolah, Kamis (13/6/2024) pagi.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala SMKN 1 Sangatta Utara Abu Bakar didampingi perwakilan Disnakertrans Kutim, Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wilayah II Kutim-Bontang, Komite Sekolah, PT Kaltim Prima Coal, PT Pama Persada Nusantara, hingga PT Telkom Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala SMKN 1 Sangatta Utara Abu Bakar mengatakan jika kegiatan Job Fair ini diikuti sebanyak 12 perusahaan serta 1 perguruan tinggi.
“12 perusahaan yang berpartisipasi dalam Job Fair ini yakni Multi Kontrol Nusantara, Telkomsel, Indomaret, BFI Finance, PT Prabu Baru Mandiri (PBM), FIF Group, SNS, Tri Indosat, Eramart, PT Kalinusa, Auto 2000 hingga Garuda Food. Sementara satu perguruan tinggi hadir Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Sangatta. Tidak hanya pameran bursa kerja, kegiatan ini juga dirangkai dengan talk show education yang disampaikan oleh perwakilan mitra kerja SMKN 1 Sangatta Utara yakni dari PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Pama,” tegas Abu Bakar.
Selanjutnya, jika kegiatan ini merupakan amanah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI dalam mendukung pembentukan pendidikan nasional lewat fokusnya menjadi SMK pusat keunggulan.
“Di mana tahun kedua ini kami diberikan kegiatan berupa pelaksanaan Job Fair ini. Alhamdulillah terima kasih atas bantuan dan kehadiran serta partisipasi semua sponsor, mitra kerja dan para peserta bursa kerja, mudah-mudahan dengan gelaran kegiatan ini membawa keberkahan bagi kita semua. Perlu kami sampaikan bahwa untuk BLUD SMKN 1 Sangatta Utara sendiri sudah merekrut karyawan dan kami sudah mendukung karyawan yakni alumni busana di mana posisi anak kami yang 6 orang ini sementara kami magangkan di PT Stitch,” urainya.
Kemudian sambil mengerjakan orderan busana siswa baru, ya jadi mereka di sana sambil magang bersama dengan guru sambil menyelesaikan orderan.
“Dari kami sendiri tentunya produksi kalau mungkin dari segi harganya nanti kurang lebih sama, tapi insyaallah dari produk yang ada itu jauh kualitasnya lebih bagus,” jelasnya.
Terkait status BLUD SMKN 1 Sangatta Utara, pihak kami juga diberikan tanggung jawab bahwa bagaimana bisa menghadirkan industri garmennya ke sekolah khususnya di Kaltim.
“Nah jadi anak-anak yang kita magangkan tadi nanti kita pakai dan siap kerja di industri garmen di sekolah kemudian kami diberikan tanggung jawab sosial bagaimana supaya masyarakat kita alumni SMK dan masyarakat yang belum dapat kerja supaya kami bisa membagi atau berbagi keterampilan khususnya di bidang desain sampai ke genetika serta menjahit karena kami punya kapasitas itu namun kami selaku lembaga pemerintah diwajibkan untuk bisa sampai ke level Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK),” tegasnya.
Selanjutnya kami juga tengah menunggu mendapatkan izin dulu dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI supaya sekolah ini menjadi LPK.
“Agar masyarakat-masyarakat kita yang belum dapat kerja bisa berlatih bisa belajar menggunakan fasilitas negara yang ada di SMKN 1 Sangatta Utara. Ini sangat penting sekali menjadi fenomena kenapa karena saya yakin dari 12 perusahaan dan 1 perguruan tinggi yang ada ini, insyaallah akan disambut baik para pencari kerja Kutim,” tutupnya. (Rkt)